PWMU.CO – Siang itu cuaca cukup cerah. Seragam ala chinese dan dress code merah menyala yang dikenakan oleh Keluarga Besar SD ‘Aisyiyah semakin menambah keceriaan itu. Para siswa, guru, wali murid, dan ratusan hadirin dengan ceria pula menyaksikan acara Pelepasan Siswa Kelas VI dan Munaqasyah Tahfizh Quran Tematik (TQT) SD Aisyiyah Lowok Waru, Kota Malang, Jumat (27/5).
(Baca: Kisah Islalamnya Firanda dan Bimbingan Ibu-Ibu Aisyiyah)
Tapi, acara yang diawali dengan penampilan kreasi siswa yang menggunakan bahasa Arab itu, tiba-tiba berubah sendu. Semua hadirin terisak ketika memasuki acara penyematan mahkota dari murid kepada orangtua masing-masing.
Empat belas anak di-munaqasyah. Satu persatu mereka tampil menghafalkan Alquran. Lalu mereka diuji dengan beberapa pertanyaan oleh hadirin. Semuanya mampu menjawab dengan baik.
Memang, siswa Kelas VI yang dilepas tahun ini hanya 5 anak. Tetapi, acara berlangsung cukup mengharukan. Karena diselingi dengan Munaqosyah TQT, para orangtua dari anak-anak yang melangsungkan munaqasyah diminta naik ke atas panggung.
(Baca juga: Aisyiyah Proaktif Tanggulangi TB dan HIV)
Pada saat anak–anak menyematkan mahkota kepada orang tuanya itulah, seluruh hadirin tidak dapat menahan isak tangis haru. Bahkan mantan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Malang yang didaulat memberi sambutan mewakili Wali Murid, sudah tertegun tidak dapat berkata–kata menahan tangis, sebelum memberi sambutan “SD Aisyiyah ‘Halokes Pot Lop’ (SD Aisyiyah Sekolah Top Pol),” katanya dalam bahasa Malang.
Acara yang dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Malang Dra Hj Sri Herawati ini juga dihadiri oleh Dra Wahyuni Ismiatie MPd mewakili Unit Pelaksana Teknsi (UPT) Lowokwaru. Dalam sambutannya, dia mengaku bangga dengan SD Aisyiyah. “Saya sudah lama bangga dengan SD ‘Aisyiyah. Semoga ke depan makin banyak yang menyekolahkan putra-putrinya ke SD ini,” tuturnya. (nely/ilmi)