PWMU.CO-Kepala sekolah harus menemukan kekuatan untuk menjadi branding sekolah. Jangan memaksa meniru sekolah unggul padahal belum banyak modal.
Demikian disampaikan trainer pendidikan Dr Itje Chodidjah MA pada The 1st M-Smart (Muhammadiyah’s School and Madrasah on Advanced Training) di auditorium Mas Mansur SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo, Sabtu (16/2/2019).
Acara yang diselenggarakan Forum Silaturrahim Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) SD-MI Jawa Timur ini diikuti 160 kepala SD/MI Muhammadiyah Jawa Timur.
Itje menegaskan, menjadi kepala sekolah itu jangan minta lebih tapi tak sadar diri. ”Karena mau unggul, gurunya disuruh mengajar ala sekolah lain yang unggul. Jangan begitu,” sarannya.
Mestinya, menurut dia, kepala sekolah menyadari punya kekuatan apa? Bagian mana yang harus ditingkatkan sehinga bisa dijadikan branding sekolah. ”Kalau demikian sekolah Anda akan sehat,” jelas anggota Badan Akresitasi Nasional itu.
Acara yang mengusung tema Leadership for Enhancing School Effectiveness ini, Itje memberikan pertanyaan yang menohok para peserta. Apa efek yang ditunjukkan kepemimpinan kepala sekolah yang berhasil terhadap pembelajaran siswa?
”Jangan-jangan kontribusi Kepsek tidak ada. Karena siswanya sudah pilihan. Monggo refleksi diri,” katanya. ”Anak-anak yang pinter tadi masih perlu kelengkapan lain untuk hidup. Jangan hanya pinter tapi nggak payu,” sesalnya.
Motivator kelahiran Malang itu kemudian menjelaskan pentingnya kepala sekolah masih memerlukan pelatihan. ”Sebab kepsek adalah role model. Maka harus banyak belajar. Sikap refleks kepsek terhadap bawahannya akan berpengaruh besar. Maka tidak ada khatamnya seorang kepsek untuk belajar,” jelas Itje.
Seorang kepsek, sambung dia, punya peran penting menjadi lumbung perubahan. Yaitu dengan membuat banyak inovasi.
”Anda jangan repot ngurusi yang ad-hoc. Sabun habis, obat pel habis. Jangan. Percayakan pada pengurus atau bagian yang sudah Anda pilih,” kelakarnya.
Di penghujung ceramahnya, Itje melemparkan pertanyaan menohok lagi kepada peserta. Yaitu, apa kontribusi utama kepsek terhadap keberhasilan siswa dan bagaimana kontribusi tersebut sampai pada siswa?
”Anda jangan pusing memikirkan sekolah dapat label macam-macam. Tujuan Anda adalah memimpin para guru dengan baik dan mengantarkan anak-anak Anda hidup di masa sekarang. Kalau dengan bekerja keras Anda dapat predikat itu bonusnya,” tandasnya. (Mulyanto)