PWMU.CO – Hari ini (29/5) bertempat di Komplek MI Muhammadiyah PRM Jugo diselenggarakan Musyawarah Cabang (Musycab) Muhammadiyah Sekaran, Kabupaten Lamongan. Kegiatan tersebut, secara resmi dibuka langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs Shodikin MPd.
Dalam kesempatan itu, Shodikin mengingatkan perlunya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya tiga gerakan. Diantaranya munculnya gerakan yang mengarah kepada aliran kepercayaan dan agama di masa lalu. Seperti animisme, hindu dan juga Budha. Kemudian juga munculnya gerakan liberalisasi, baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun budaya.
“Tak kalah penting yang juga harus diwaspadai adalah gerakan Kristenisasi. Terutama di daerah Lamongan bagian selatan,” paparnya.
(Baca: 2000 Jamaah Padati Pengajian PCM Laren dan PWM Ajak Ngaji Online Jamaah Muhammadiyah Laren)
Lebih lanjut Shodikin mengungkapkan yang menjadi fokus utama PDM Lamongan untuk periode ini adalah pengembangan dalam bidang ekonomi. Yakni bagaimana membangun kemandirian ekonomi di masyarakat.
Sementara, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Drs Nur Cholis Huda Msi dalam tausiyahnya mengatakan, bahwa orang Muhammadiyah itu cerdas-cerdas. Karena mampu menyelesaikan masalah yang sulit dengan cara yang mudah, yakni dengan cara bermusyawarah.
”Dalam bermusyawarah itu harus bisa menghasilkan madu. Enak rasanya, menyehatkan dan juga bersih. Itu esensi dari bermusyawarah,” ujarnya.
Nur Cholis menambahkan dalam ber-musyawarah, terutama untuk memilih pimpinan harus dengan rumus 5 “ER”. Pertama bener. Baik ibadahnya, niatnya dan juga akhlaknya. Kemudian pinter. Paham persoalan dan bisa menyelesaikan masalah. Lalu kober, yakni bisa mengatur dan memanajemen waktu (aktif). Keempat adalah seger, yakni badanya harus sehat dan juga ekonominya kuat. Yang terakhir adalah banter, sebagai kader Muhammadiyah itu harus cekatan atau geraknya cepat. ”Terlebih kalau terpilih jadi pimpinan persyarikatan,” tandasnya. (choliq/aan)