PWMU.CO – Selama ini kita mengenal mesin ATM sebagai anjungan tunai mandiri, yaitu alat untuk pengambilan uang tunai. Namun kini makna ATM bisa berbeda, seperti yang ada di Masjid Attaqwa Sedayulawas, Brondong, Lamongan.
Ternyata ada ‘ATM’ untuk penarikan beras di masjid yang dikelola oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sedayulawas ini. Sejak 12 Mei 2018 ‘ATM’ tersebut telah dioperasikan.
Koordinator Bidang Dakwah Takmir Masjid Attaqwa Lubis Salam, menyampaikan, ‘ATM’ beras ini merupakan hasil kerjasama antara Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan Lazis Pembangkit Jawa Bali (PJB).
“Mesin ini disediakan oleh PJB termasuk keuangan tiap bulan senilai Rp 10 juta tiap bulan”, jelas guru yang juga pendidik di MTs Muhammadiyah 3 Sedayulawas.
Lubis menuturkan, ATM beras ini diprioritaskan bagi jamaah yang rutin shalat Subuh berjamaah. “Lebih khusus jamaah yang tidak mampu,” ujarnya.
Menurut Lubis, ATM beras ini bisa menjangkau 250 orang tiap bulan. “Masing-masing mendapatkan 5 kg,” ucapnya.
PWMU.CO sempat menemui dua penerima ‘ATM’ beras, Sabtu (23/2/19). “Saya merasa senang sekali, karena mendapatkan rezeki dari Allah melalalui takmir masjid,” tutur Mukhlas, pria yang pernah jadi sopir ini.
Rasa haru juga dirasakan Bu Muslimin, yang merasa mendapatkan berkah dari ‘ATM’ beras ini. “Alhamdulillah, saya diperhatikan oleh takmir,” katanya singkat.
Masjid Attaqwa Sedayulawas, merupakan masjid percontohan di PCM Brondong. Pada tahun 2018 meraih juara Utama II dalam lomba Masjid Muhammadiyah se-Daerah Lamongan. Beraneka ragam kegiatan dileksanakan di masjid tersebut. Selain kajian rutin, takmir masjid ini juga memiliki perpustakaan besar dan lengkap serta Radio Radama FM yang mengudara setiap hari. (Mohamad Su’ud)