PWMU.CO-Mahasiswa D3 Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Wiwik Alwiyah mengenalkan cara mendeteksi boraks kepada para siswa kelas 4-6 Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Ketintang Surabaya pada Jumat (22/2/2019).
Dia menjelaskan, kandungan boraks dalam makanan itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Karena fungsinya sebagai bahan pengawet dalam dunia industri, bukan untuk makanan. ”Mendeteksi kandungan boraks dalam makanan sangat mudah. Yaitu dengan ekstrak kunyit,” kata dia menjelaskan.
Ekstrak kunyit diteteskan kepada makanan, sambungnya, kemudian ditunggu selama 2-3 menit. Jika warna tetap kuning, maka makanan tersebut negatif boraks. Sementara jika terjadi perubahan warna menjadi merah kecoklatan, maka makanan tersebut positif boraks.
Putri Widia Ningrum, rekan Wiwik, menambahkan, untuk mendeteksi pewarna tekstil pada makanan juga sangat mudah. Gunakan larutan soda kue. Tapi indikasinya berbeda dengan pakai kunyit.
Makanan yang ditetesi larutan soda kue jika warnanya tetap berarti memakai pewarna tekstil. Kalau berubah warna kecoklatan, maka makanan tersebut negatif pewarna tekstil.
Zahira Balqis Jauhara, siswa kelas 4 menyampaikan, terkesan dengan edukasi praktis ini. ”Alhamdulillah di kegiatan pesantren karakter ini belajar tentang mendeteksi makanan yang mengandung boraks. Senang akhirnya bisa tahu makanan yang berbahaya sehingga nanti tidak makan lagi, biar tidak kena penyakit yang berbahaya,” kata Zahira.
Semantara Sabina Naufa Ilma, siswa kelas 4 mengatakan, pentingnya kegiatan edukasi. ”Penting sekali ya kegiatanya, saya dan teman-teman jadi tahu kalau jajanan kami selama ini berbahaya apa tidak, jadi nanti kami tidak jajan sembarangan lagi,” tutur Ilma. (Arin)