PWMU.CO – Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah ini cocok untuk menggambarkan kondisi Nur Aliyah (69 tahun), wanita yang tinggal di Jalan Raya Timur Dukun No 15 Desa Sembungan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Seperti dituturkan Ifan Muhibi, menantunya, Aliyah patah tulang paha akibat jatuh ketika hendak ke rumah tetangga, 11 Februari 2019 sekitar pukul 15,30. “Waktu kejadian, keluarga nggak ada yang ngerti. Kami diberitahu tetangga. Kakak (Moh Ilyas) juga kebetulan lagi kerja, jadi nggak ada yang di rumah nemenin ibu,” ujarnya.
Menurutnya, yang mengetahui kejadian itu hanya tetangga. “Katanya ibu jatuh waktu mau ke rumah tetangga. Jalannya kan agak naik, mungkin kepleset. Ibu juga kan sudah sepuh, jadi daripada tambah bengkak, kami langsung bawa ke RS PKU Sekapuk,” terangnya.
Singkat cerita, setelah dilakukan tindakan medis, Bu Li’ah—panggilan Nur Aliyah—harus membayar biaya operasi dan perawatat rumah sakit sebesar Rp 14,3 juta.
Bagi keluarga Bu Li’ah yang merupakan janda tidak mampu itu, uang tersebut bukan jumlah yang kecil. Seperti pepatah di atas, setelah jatuh Bu Li’ah malah ketimpa beban harus membayar biaya pengobatan yang cukup besar.
Karena itu Ifan Muhibi mencoba mencari solusi. Dia mendatangi Kantor Lazismu GKB Gresik pada 12 Februari 2019. “Saya mengunjungi Lazismu GKB atas saran dari Ketua PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah) 4 GKB, Pak Sugiri. Keluarga bingung untuk pelunasannya, sedangkan kami hanya mampu 50-60 persen dari biaya keseluruhan,” ujar pria yang tinggal di Randuagung Gresik itu.
Lazismu GKB Gresik pun bereaksi cepat. Melalui Selamet Hariyadi—staf Fundraising Lazizmu GKB—dilakukan koordinasi dengan Ketua Kantor Lazismu Layanan (KLL) Dukun Muflikhun. Dari situ didapati informasi bahwa Moh Ilyas—anak Bu Li’ah—sedang terlilit hutang. “Namun Pak Ilyas tidak ingin menceritakan lebih dalam mengenai hutangnya,” ujar Muflikhun.
Menurut dia, Ilyas hanya mengandaikan kalau tanah, rumah dan isinya di jual gak akan cukup untuk melunasi utang. “Hanya sedikit informasi yang diketahui, utang tersebut berasal dari mantan istrinya dari bisnis online shop. Namun tidak memberitahu suami-nya pada saat itu,” cerita Muflikhun.
Selamet Hariyadi mengaakan, “Berdasarkan laporan KLL Dukun, Lazismu GKB akhirnya memutuskan untuk memberikan bantuan pelunasan dana operasi patah tulang.”
Sebelumnya, keluarga Bu Li’ah pada Kamis tanggal 14 Februari 2019 sudah menunaikan pembayaran sebesar Rp 8 juta. Lalu pada Selasa (26/2/19), Lazismu GKB bersama Ifan mengunjungi RS PKU Sekapuk untuk melakukan pelunasan pembayaran sebesar Rp 6,3 juta.
“Saya atas nama keluarga sangat berteri makasih atas bantuan Lazismu GKB. Kalau nggak ada bantuan, keluarga sampai sekarang masih bingung, harus ke mana lagi. Sekali lagi, terimakasih Lazismu,” ujar Ifan. (Wahyu Restu Indayani)
Tiga Pemain Timnas U-23 Mahasiswa Muhammadiyah
Dari kiri Rizky Ridho Ramadhani, M. Ferrari, M. Fajar Fathur Rahman. PWMU.CO - Tiga pemain...
Discussion about this post