PWMU.CO – Jeda 10 tahun dari kunjungan pertamanya, SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage, Sidoarjo kembali mengunjungi SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Rabu (27/2/19).
Kunjungannya kali ini menyasar pembiasaan islami, laboratorium MIPA, dan perpustakaan di SDMM.
“Tahun 2009 itu kami sudah tertarik dengan pembiasaan ke masjid anak-anak di sini. Tapi sampai sekarang kami merasa belum maksimal, padahal sudah buat jadwal,” ujar Koordinator Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) M Nasikin SS. Ia datang bersama Kepala SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Sonah SPd, 6 guru, dan 4 siswa Takmir Kids.
Dalam proses observasi di SDMM, Nasikin bersama rombongan mengikuti kegiatan shalat berjamaah di masjid. “Kok bisa ya iso baris rapi,” ujarnya heran.
Nasikin juga merespon positif kesigapan siswa SDMM saat persiapan berangkat ke masjid. “Di sini (SDMM) itu belnya hanya 7 menit sebelum berangkat ke masjid dan itu cukup. Kita itu 20-25 menit tapi gak cukup,” jelasnya.
Siswa Takmir Kids dari SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage juga mengaku terkesan setelah mengikuti kegiatan shalat berjamaah siswa SDMM, yang berlangsung di Masjid At Taqwa Perumahan Pongangan Indah (PPI), sekitar 200 meter dari sekolah. “Pas sudah bel itu, bisa langsung baris semua. Gak nunggu disuruh gurunya,” ungkap Ayuna Aurelia Maritza.
Hal senada disampaikan Syah Jaladara Paradipta, siswa Takmir Kids yang mengikuti kunjungan ini. “Di masjid juga sama. Datang langsung shalat sunah. Gak pake disuruh, semuanya shalat,” ujarnya sambil tersenyum.
Kegiatan shalat berjamaah di masjid diikuti siswa kelas IV, V, dan VI bersama dengan jamaah warga perumahan. Sementara siswa kelas I, II, dan III mengikuti pembinaan shalat berjamaah di sekolah.
Sementara itu, Pustakawati SD Muhammadiyah 3 Ikrom Siti Nur Afida Amalia SPd bersama dua rekannya mengamati pembiasaan makan siang di dining room (ruang makan) SDMM. “Ya Allah, kelas satu ya Us ya, bisa rapi kayak gini,” ujarnya kepada salah satu guru SDMM.
Saat itu, Fida—sapaan Siti Nur Afida Amalia—melihat proses makan siang siswa kelas I dan III. Kebetulan hari itu siswa kelas II ada kegiatan outdoor sehingga tidak mengikuti makan siang di sekolah. “Saya tadi duduk bergabung di salah satu meja kelas III. Tanpa disuruh itu langsung dirapikan lagi lauknya, piring kotor ditumpuk rapi disendirikan, nasi ditutup lagi. Saya loh cuma ngelihatin aja, gak nyuruh,” paparnya.
Fida juga menyampaikan apresiasinya kepada siswa SDMM yang merapikan kembali perlengkapan makannya usai makan siang. “Ada nasi jatuh itu loh ya diambil trus dilap. Kok sampe segini ta, sampe sedetail ini gitu anak-anak di sini,” ungkapnya.
Selain itu, Fida juga tertarik memperhatikan siswa yang tidak berebut mengambil menu makan siang. “Bisa urut gitu ya. Habis ambil nasi trus muter, lauk juga gitu, sampai anak terakhir,” ujarnya bangga.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Kesiswaan SDMM Sri Isna Wardhani SPd menjelaskan rahasia di balik tertibnya siswa SDMM saat shalat berjamaah dan makan bersama, yakni pentingnya keterlibatan semua guru dalam pendampingan siswa. “Di SDMM itu jadwalnya banyak. Ada pendampingan wudhu, pemberangkatan ke masjid, kultum, makan siang, dan lain-lain,” jelasnya.
Hal ini, kata Isna, memang dibutuhkan kesadaran dari semua guru. “Jadi bukan tanggung jawab guru Ismu saja,” tegasnya. (Vita)