PWMU.CO-Usai study tour ke Pacet Mojokerto, rombongan siswa dan guru SMP Muhammadiyah 13 Campurrejo Panceng berkunjung ke Masjid KH Ahmad Dahlan di Desa Banjarsari Kecamatan Cerme, tepatnya di barat Terminal Bunder Gresik, Selasa (5/3/2019).
Peserta sebanyak 57 orang terdiri 40 siswa dan 17 asatidz, rombongan Hamas School, sebutan sekolah ini, tiba di lokasi pukul 19.20 bertepatan shalat Isya berjamaah. Ini jadwal kunjungan terakhir sebelum pulang. Sebelumnya mereka berkunjung ke pabrik Yakult dan Joglo Park.
Panitia Kegiatan Muafiilah Shofah SSi menjelaskan, rencananya shalat Maghrib di sini. ”Berhubung jalanan macet jadi terlambat sampai sini,” katanya.
Kedatangan mereka disambut hangat takmir masjid Anas Thohir SAg MPdI. Rombongan dipersilakan shalat jamak takhir. Setelah itu diajak berkumpul di aula masjid diberi penjelasan sejarah pendirian masjid ini.
Anas Thohir menceritakan, berdirinya masjid ini bermula dari pengusaha almarhum H Bisri Ilyas berwasiat kepada putra sulungnya Ir Rahmat Ridho MBA saat keduanya berada di lahan kawasan Bunder ini. Bisri Ilyas adalah pengusaha real estat yang membangun perumahan Gresik Kota Baru (GKB), Perumahan Permata Suci (PPS), Bakti Pertiwi, dan Rewwin di Waru.
Sedangkan anaknya Rahmat Ridho menjabat Direktur Utama PT Bumi Lingga Pertiwi, pengembang perumahan.
”Dho, bapak iki kepingin masjid musafir. Sebab teko Gresik-Lamongan durung ono masjid sing apik. Tulung gawekno masjid nang kene sing ngelayani musafir,” kata Anas Thohir menirukan dialog Bisri Ilyas dan putranya.
Ridho segera melaksanakan wasiat bapaknya. Dibuatlah desain dan maket masjid. Setelah gambar selesai dibangunlah masjid ini selama enam bulan. Penamaan masjid itu pun saran dari almarhum Bisri Ilyas.
Pengelolaannya diserahkan ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik. Dibuka pertama kali untuk shalat Jumat pada 13 April 2018. Kemudian diresmikan selesai pembangunannya pada 29 April 2018.
Masjid ini punya tiga imam tetap untuk memimpin shalat fardhu. ”Para imam ini kita pilih orang-orang yang hafidh Alquran,” kata Anas.
Kegiatan rutin mulai baca tulis Alquran, kajian Islam dengan mengundang tokoh-tokoh nasional. Selesai kajian diadakan makan bersama prasmanan. ”Jika yang ceramah tokoh nasional kita siapkan 750 piring makanan,” tambahnya.
Menurut Anas, masjid ini sudah menjadi ikon para musafir. Sering menjadi tempat singgah rombongan musafir naik dua sampai tujuh bus untuk istirahat atau shalat,” katanya. ”Masjid ini juga menyediakan tempat istirahat,” lanjutnya. (Ulin Nuha)
Discussion about this post