PWMU.CO – Menjadi pelaku ekonomi itu hukumnya adalah fardu kifayah. Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Siti Dalillah Candrawati MA menyatakan itu ketika membuka acara Talkshow Ngaji Ekonomi di Aula Mas Mansyur Gedung Muhammadiyah Jatim Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Kamis (7/3/19).
“Memang tidak semua orang mampu menjadi seorang pelaku ekonomi. Termasuk saya. Tapi sepemahan saya menjadi pelaku ekonomi itu fardu kifayah,” katanya di hadapan ratusan pengusaha Aisyiyah se-Jatim.
Maka dari itu, Bu Candra—sapaannya—memandang, harus ada upaya serius dari Aisyiyah untuk meningkatkan dan memberdayakan para pelaku ekonomi, utamanya dalam rangka penguatan ketahanan ekonomi keluarga.
Pasalnya, Aisyiyah ini merupakan organisasi yang berbasis keluarga. Maka, para pelaku usaha yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Aisyiyah (Ipas) ini diharapkan bisa bersungguh-sungguh dalam berjihad untuk bagaimana gerakan ekonomi keluarga ini bisa tumbuh dengan baik.
“Nah, sudah barang tentu dibutuhkan Ngaji Ekonomi untuk bisa meningkatkan dan memberdayakan para pelaku ekonomi Aisyiyah,” paparnya.
Bu Candra tak lupa mengingatkan para pelaku usaha Aisyiyah untuk tidak hanya sekadar mengejar untung atau rugi dalam aktivitas bisnisnya. Tapi, bagaimana berbisnis dapat mengantarkan para pelaku usaha Aisyiyah ke surga Allah.
“Kader Aisyiyah harus memahami aturan agama. Di mana, ada surga dan neraka dalam aktivitas bisnis. Maka, para pelaku usaha Aisyiyah tidak boleh main-main dalam melakukan aktivitas bisnisnya. Jangan sampai kita menyalahi akad atau mengurangi takaran timbangan ketika berbisnis,” tuturnya.
Di akhir paparannya, Bu Candra berharap, Ngaji Ekonomi ini bisa menjadi langkah awal untuk menjadikan para pelaku bisnis Aisyiyah semakin pintar dalam melakukan gerakan jihad ekonomi.
“Mudah mudahan ini membuat kita maju dalam berbisnis, dan maju dalam berekonomi. Jadi, jangan hanya berhenti di sini. Harus ada ngaji ekonomi jilid dua dan seterusnya,” ujarnya. (Aan)