PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim MA menyatakan kekuasaan itu adalah pinjaman. Maka tidak selayaknya seseorang mengalami post power syndrom ketika kekuasaan dicabut oleh Allah darinya.
Hal itu dia sampaikan dalam Pengajian Pimpinan PCM Brondong dengan tema Konsolidasi dan Evaluasi Jihad Politik Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Brondong di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Brondong Lamongan, Sabtu, (09/3/19).
“Jika kekuasaan ada di tangan kita, maka itu tidak lain dan tidak bukan adalah titipan Allah. Yang sewaktu-waktu bisa dicabut oleh Allah,” ujarnya.
Maka, imbuhnya, setelah akhirnya seseorang berkuasa lalu turun, ketika jabatan itu selesai. “Jika dia menyadari bahwa itu pinjaman, ketika purna tugas dia tidak akan mengalami post power syndrom,” tutur Saad.
Dengan mengutip Alquran surat Ali Imran ayat 26, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut mengatakan, ketika seseorang menjalankan amanah dengan baik tentu akan dimuliakan oleh Allah.
“Kalau amanah dijalankan dengan baik. Maka pasti akan dimuliakan oleh Allah. Meskipun kekuasaan itu telah diambil,” tandasnya.
Melihat kondisi negara yang sudah jauh dari nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, jauh dari nilai keadilan sosial dan persatuan, Saad menegaskan sudah saatnya Muhammadiyah melakukan jihad kekuasaan.
“Muhammadiyah itu tidak pernah berpikir untuk menerima. Tapi selalu berpikir untuk memberi, memberi, dan memberi. Adapun ketika pemerintah menitipkan kepada Muhammadiyah maka sudah pasti harus dijalankan dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Terkait dengan ijtihad Politik Muhammadiyah Jawa Timur yang merekomendasikan Prof Dr Zainuddin Maliki sebagai Calon Anggota DPR RI dan Nadjib Hamid MSi sebagai Calon Anggota DPD RI, Saad pmenyatakan tidak ada yang perlu ditanyakan lagi.
“Saya pikir tidak perlu ada pertanyaan lagi. PWM Jatim titipkan Prof Zainuddin dan Pak Nadjib Hamid, serta siapa pun yang senilai dengan Muhammadiyah, yang selama ini turut berkecimpung di dalam Muhammadiyah, yang punya kultur amanah, membela yang lemah, punya kultur untuk tidak korupsi, punya kultur untuk menegakkan keadilan, saya titipkan semua itu kepada Bapak Ibu sekalian,” tandasnya disambut tepuk tangan hadirin.
Saad berharap acara yang diikuti peserta dari Dapil 4 yakni Brondong, Paciran, Solokuro, dan Laren itu dilaksanakan sebaik-baiknya.
“Setelah ini semua harus membangun jaringan, PWM titipkan para kadernya untuk masuk Senayan. Jika Muhammadiyah berhasil maka lima tahun mendatang, Muhammadiyah pasti akan diperhitungkan,” ucapnya. (Nely Izzatul)