PWMU.CO-Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lazismu Tulungagung mengadakan tadabur alam mendaki puncak Gunung Argowilis, Sabtu (9/3/2019).
Rombongan terdiri 17 orang berkumpul di Masjid Baiturahman Dukuh Pokolimo Dusun Pandan Desa Ngulurup Kecamatan Sendang sebagai titik awal berangkat. Sekilas diadakan briefing menjelaskan tujuan pendakian gunung itu dan doa bersama.
Sekretaris PCM Sendang Suroso menjelaskan, perjalanan menuju puncak berangkat pukul 22.00. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih 5-6 jam. ”Kuatkan fisik dan mental karena pendakian dengan perjalanan panjang butuh stamina dan semangat istiqomah,” ujarnya.
Mendekati puncak, sambung dia, makin banyak hambatan seperti jalan makin terjal, dingin, kelelahan, putus asa, lapar, dan haus. ”Untuk mengalahkan itu harus punya harapan dan tekad mencapai puncak. Butuh kesabaran dan keberanian untuk pendakian,” sambungnya.
Ketua MDMC Faruq KN menambahkan, kegiatan ini untuk refreshing dan menambah keakraban di antara anggota MDMC dan Lazismu. ”Selama perjalanan kita bisa belajar bersabar, kerja sama, dan saling menolong,” tuturnya.
Waktu berangkat dimulai. Tim berjalan pelan mendaki jalan setapak. Beriringan menembusi malam yang gelap. Tapi mata masih bisa melihat jalan setapak yang bersemak-semak. Sesekali lampu senter menyoroti ke depan ketika semak-semak sangat rimbun menghalangi jalan.
Sepanjang perjalanan tim membicara bencana alam dan strategi penanggulangan bencana melalui MDMC dan Lazismu. Setelah berjalan sekitar satu jam sampai di hutan lindung. Memasuki Pos Tangkluk kurang lebih pukul 12.30. Kondisi hujan deras. Mereka mulai pakai jas hujan. Tapi beberapa personal ada yang tidak kuat berjalan.
Dingin menembus tulang menyebabkan ada yang terkena kram perut dan kaki. Pimpinan memutuskan berhenti di sini untuk istirahat. Tenda terpal didirikan untuk berlindung dari hujan. Setelah istirahat, personal yang masih kuat melanjutkan pendakian.
Memasuki pukul 03.00, ada peserta tumbang lagi. Dia tidak melanjutkan perjalanan. Memutuskan istirahat di Posko Lewong Ngurak. Sisa personal melanjutkan perjalanan.
Sampai di puncak Gunung Wilis tepat pukul 05.00. Hanya tujuh orang. Rencananya di puncak mengadakan upacara. Tapi bendera dibawa personal yang istirahat di Pos Tangkluk. Di puncak mereka melaksanakan shalat Subuh dan berdzikir di ketinggian alam luas pada ketinggian 2.556 Mdpl.
Tim meninggalkan puncak pukul 06.00, Ahad (10/3/2019). Kembali di Pos Tangkluk bergabung dengan personal yang istirahat semalam di situ. Kondisi mereka sudah bugar semua. Lantas menyiapkan bahan rapat pencegahan bencana di wilayah Tulungagung. Antara lain program reboisasi dan penyiapan sarana prasarana penanggulangan bencana. (Hendra Pornama)
Discussion about this post