PWMU.CO-Situasi politik yang semakin memanas menjelang pemilu di Indonesia, maka sudah saatnya umat Islam dapat menentukan calon pemimpin yang tepat.
Hal itu disampaikan Dr Abdul Haris MPdI saat mengisi pengajian Ahad pagi di Masjid Salman Al Farisi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mulyorejo Surabaya, Ahad (10/3/2019).
”Dalam surat An Nahl ayat 112, Ibnu Katsir menjelaskan, ibarat suatu negeri yang aman dan tentram, tetapi karena penduduknya kufur, tidak bersyukur kepada Allah, maka Allah memberi azab kepada negeri itu,” jelas wakil sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim ini.
Menurut Haris, lima penyebab hancurnya suatu negara. Pertama, jika kekuasaan sudah menjadi rebutan dengan segala macam cara. Saling menjatuhkan, saling fitnah, mengungkap kejelekan yang lain.
”Kedua, banyak masjid berdiri megah tetapi tidak untuk kegiatan syar’i melainkan untuk maksiat,” jelasnya. ”Seperti diberitakan sebuah masjid dibangun megah, kemudian diadakan konser di dalam masjid tersebut. Panggung dibuat dekat tempat imam. Sebelumnya, di Jember pernah diadakan konser dangdut di atas kuburan,” lanjutnya diiringi wajah tercengang hadirin.
Ketiga, jika sudah ada wanita yang menjadi pemimpin bangsa atau memimpin kaum laki-laki. ”Sebesar apa pun karier wanita di luar rumah, tetapi saat di rumah dia tetap harus tunduk pada suami,” ujarnya.
”Keempat, jika penduduknya memilih pemimpin yang fasik. Yaitu pemimpin yang tahu agama tetapi tidak digunakan, pemimpin yang menjual negaranya,” jelasnya penuh semangat.
Kelima, sudah merajalela minuman keras dan narkoba. ”Saya bukan orang politik. Lima tahun ke belakang saya tidak nyoblos. Tapi untuk kebaikan bangsa dan agama, Pemilu kali ini saya akan nyoblos. Dalam surat An Nisa ayat 58-59, dilarang golput,” ucapnya penuh keyakinan.
An Nisa ayat 58 berbunyi, sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (Siti Jumaliah)