PWMU.CO-Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi menggelar diskusi milenial bersama Ortom yang diadakan setiap pekan.
Diskusi bertempat di Gedung Dakwah kompleks Masjid KH Ahmad Dahlan Jl. Adi Sucipto 14 Banyuwangi, Ahad (10/03/2019). Ortom yang diundang untuk sambung rasa kali ini Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Banyuwangi. Dihadiri oleh 24 peserta dari Cabang IPM di Banyuwangi mengupas tema Revolusi Industri di Era 4.0.
Narasumber Ketua MPK Sunarto MPd menyampaikan, untuk memenangi persaingan dan tetap eksis di era 4.0 ini, kader IPM minimal mempunyai 5C. “Pertama, Critical Thinking. Yaitu berpikir kritis melihat dunia luar,” ujarnya.
Kedua, Confidence, percaya diri. Ketiga, Collaboration yakni membangun jaringan luas dengan berkolaborasi. Keempat, Communication skill. Keterampilan berkomunikasi. “Kelima, Creativity. Membuat terobosan dan menemukan sesuatu yang baru,” tambahnya.
Dia mencontohkan, Collaboration dengan membuat warung pintar yang memanfaatkan co-working space. ”Di tempat ini terdapat individu lain yang berbeda tetapi dapat saling berkolaborasi,” katanya.
Pimpinan Daerah IPM Banyuwangi Dian Kumbara Jaya menyambut baik kegiatan diskusi ini. ”Kader IPM sebenarnya sudah mencoba membuat aplikasi berbasis android namun masih berkendala pada biaya,” tuturnya.
Kumbara bersyukur MPK memfasilitasi diskusi yang memotivasi kader yang berada di era milenial. ”Semua kader sangat antusias karena memang sangat mengena pada kaum kami. Semoga ada tindak lanjut ke depan,” katanya.
Di akhir diskusi, Sunarto berpesan, agar kader IPM mampu membentengi diri dengan akidah yang kuat sekaligus tetap mengikuti perkembangan teknologi. ”Kader IPM harus dapat menggunakan taktik dan strategi yang jitu dan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan,” tandasnya. (Andaru, Diah)