PWMU.CO-Siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo mengikuti praktik membatik di halaman sekolah, Jumat (15/3/2019).
Acara ini untuk pengenalan budaya proses membatik secara lengkap, sekaligus pengembangan diri psikomotorik siswa pada mata pelajaran Seni Budaya dan Kesenian
Pertama murid dikenalkan peralatan seperti canting, malam atau lilin yang dicairkan di atas kompor, kain mori, pensil untuk menggambar desain batik, dan kapas. Lalu mereka diajari cara memakai canting.
Kemudian menggoreskan cairan lilin ke pola di atas kain. Setiap siswa membatik pada kain mori berukuran 15 cm x 20 cm. Para pelajar berkreasi membuat desain batik di atas kain mori.
”Langkah awal membatik adalah membuat motif gambar. Kemudian dilanjutkan pemberian cairan malam pada motif menggunakan canting,” kata Faisal, pelajar kelas X IPA 4.
Setelah pemberian malam selesai, sambung dia, dilanjutkan proses pewarnaan. Cara pewarnaan disaputkan dengan kapas. Siswa berkreasi dengan warna-warna yang disukai. Jadilah motif batik kontemporer. Artinya gambar batik sesuka hati. Tidak menganut pola batik tradisional.
Dalam membatik ini terdapat kesulitan yang dialami anak anak. Mereka harus telaten dan sabar dalam proses mencanting dan pewarnaan.
”Proses pewarnaan membutuhkan keterampilan mencampur warna agar batik menjadi indah,” ujar Umar Faroek X IPA 4. ”Tahap ini butuh kreativitas, sabar, telaten. Proses ini juga bagian sulit selain membuat pola dan melukis dengan canting,” tuturnya. (Wahyu Murti)