PWMU.CO-Jadilah manusia yang dicintai Allah karena akan bersambung kepada kehidupan kedua di surga. Kalau hanya dicintai manusia umurnya sebatas kehidupan kita di dunia. Begitu kita mati semuanya harus kita tinggalkan.
Demikian disampaikan Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Muhammad Arifin MAg dalam pengajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran di Masjid Al Mukhlis Jl Tambak Wedi Baru Gang Suroso 1/34 Surabaya, Ahad (17/3/2019).
”Kalau manusia dimuliakan oleh Allah, dicintai, disanjung oleh Allah sampai kepada akhir kehidupan yang sesungguhnya maka tidak akan berakhir hidup ini sampai ke dalam surga Allah,” ujar Ustadz Arifin.
Tetapi kalau dicintai manusia itu hanya terbatas sampai akhir hidup di dunia, kata dia. ”Kita cinta kepada pasangan, anak, saudara kita. Tetapi begitu Allah merasa cukup hidup kita didunia, maka mau tidak mau, suka tidak suka, semua harus kita tinggalkan,” tandasnya. ”Karena itu marilah menjadi manusia yang pandai bersyukur.”
Mengutip ayat Alquran ayat 78 surat An Nahl wallahu akhrojakum min buthuuni ummahatikum laa taklamuuna syaia waja’ala lakumussam’a wal abshaara wal af’idata la’allakum tasykuruuna.
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
”Karena sesungguhnya Allah menjadikan, menitipkan, mengamanatkan kepada kita baik itu pendengaran, penglihatan, akal, hati. Semuanya itu agar kita bersyukur kepada Allah. Oleh karena itu marilah kita jadikan alat untuk mensyukuri nikmat Allah,” ujarnya.
Wakil Ketua PCM Kenjeran itu memberi dua contoh orang yang pandai bersyukur dan orang yang tidak pandai bersyukur dengan memutar video orang yang tidak punya kedua tangan.
”Coba kita lihat video perjalanan hidup manusia yang bersyukur. Sesungguhnya dia punya kekurangan. Tidak memiliki kedua tangan, tetapi dia tidak mau dikatakan sebagai hamba Allah yang penuh kekurangan. Karena dengan kakipun kalau punya niat, punya kemauan, bisa dijadikan alat untuk menulis,” tuturnya.
Dia menjelaskan, orang di video itu arsitek yang pandai menulis. Sudah 51 buku yang dia tulis. Di hadapan istri dan anak-anaknya dia tidak mau dikatakan sebagai orang yang lemah, tidak berfungsi. ”Dia manfaatkan apa yang diberikan oleh Allah hanya untuk Allah,” katanya.
Kemudian diputar video lainnya. Orang naik motor membawa banyak barang hingga bertumpuk. ”Ini ibarat orang tidak pandai bersyukur. Menumpuk harta. Mengambil hak orang lain. ”Dia dapat barang banyak. Tetapi apa yang terjadi di tengah perjalanan sepeda motornya guling bersama barang yang dibawanya. Bukan hasil yang didapat tetapi kerugian yang dia dapat,” ujarnya.
Lantas dia samakan dengan perbuatan koruptor. ”Koruptor mengambil yang bukan miliknya. Bukan haknya. Akhirnya dia tidak pernah bermimpi bahwa dengan uang yang banyak, jabatan yang tinggi bisa membawanya ke balik jeruji besi. Karena itu mari jadikan Islam ini sebagai agama yang menuntun kita kepada ridha Allah,” tambahnya. (Habibie)