PWMU.CO – Bidang Maritim dan Agraria Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) mengembangkan kapal selam tanpa awak yang dikendalikan oleh remote control nirkabel alias tanpa kabel dan berbasis aduino.
Projek pengembangan dan pengerjaan kapal selam tanpa awak tersebut dilakukan oleh Tim Teknologi Maritim dan Agraria DPP IMM yang dikepalai oleh Muhammad Syukron. Proses pengerjaan dan pengembangannya dilakukan oleh tim di Polandia.
Syukron mengatakan, keunggulan kapal selam tanpa awak yang dikembangkan timnya terletak pada sistem ballast atau sistem pemberat kapal selam. Yang mana, kapal selam tanpa awak ini tidak menggunakan baling-baling sebagai pemberatnya, seperti hal kapal selam sungguhan.
“Sistem ballast ini membuat kapal selam tanpa awak ini bisa menyerap air saat menyelam dan menyemburkan air saat naik ke permukaan, selayaknya kapal selam sungguhan,” katanya ketika dihubungi PWMU.CO via WhatsApp, Selasa (19/3/19).
Keunggulan lainnya, kata dia, kapal selam ini menggunakan wireless (nirkabel) sebagai sistem kontrol sehingga bisa dikendalikan dari darat dengan remote control nirkabel atau tanpa kabel.
“Kapal selam tanpa awak ini juga hemat baterai karena pakai sistem ballast. Pasalnya, kalau pakai baling-baling seperti kapal selam yang ada dipasaran, maka baterainya cepat habis,” paparnya.
Mahasiswa S2 Jurusan Electrical Engineering and Computer Science di Lubin University of Technologi, Polandia itu menyebutkan, perangkat kapal selam tanpa awak tersebut mirip dengan pesawat drone.
“Kapal selam tanpa awak ini bisa digunakan di dasar serta permukaan air, sehingga bisa dipakai mengambil sampel air dan tanah yang tercemar limbah karena dilengkapi pula dengan kamera untuk mengambil gambar maupun video. Tapi, prototype ini masih terus diperbaiki agar makin sempurna,” ungkapnya.
Sementara itu, Baikuni Alsafa—Sekretaris Bidang Maritim dan Agraria DPP IMM yang bertindak sebagai penanggung jawab projek—menyebutkan, kapal selam tanpa awak yang dikembangkan timnya ini akan segera di-launching oleh pihaknya setalah beberapa sistemnya telah sempurna.
“Insyaallah, kapal selam tanpa awak ini akan segera kita launching sekitar bulan April atau Mei 2019 ini. Kita menunggu semua sistem selesai dengan sempurna. Saat ini masih ada beberapa yang masih terus diupgrade,” tegasnya.
Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menerangkan, kapal selam tanpa awak ini dirancang sebagai bagian dari ikhtiar dan bakti IMM kepada bangsa dan negera.
“Kami ingin memberikan solusi kongkrit terhadap persoalan peningkatan keamanan di sektor kemaritiman di Indonesia,” sebutnya.
Alsa pun bersyukur, pengembangan kapal selam tanpa awak ini mendapat dukungan penuh dari Kabid Maritim dan Agraria DPP IMM Rian Batra.
“Alhamdulillah, IMMawan Rian support penuh dan bangga dengan projek ini. Bahkan, ia telah berkomunikasi dengan Kementrian terkait launching,” ujarnya. (Aan)