PWMU.CO-Direktur PT Polowijo Gosari Group H Achmad Djauhar Arifin bercerita pembangunan SMK Muhammadiyah 5 Panceng Gresik ini atas permintaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy.
Hal itu disampaikan Achmad Djauhar Arifin ketika menyampaikan sambutan Peresmian Gedung Unit Sekolah Baru (UBS) SMK Muhammadiyah 5 Gresik dan peletakan batu pertama Masjid Djariyah Panceng, Gresik, Selasa (19/03/2019).
”SMK Muhammadiyah 5 ini ada karena Pak Menteri. Saya ditelepon beliau. Atas izin bapak presiden, diutus membangun sekolah SMK di daerah marginal. Saya kasih 4 hektare, bahkan 5 hektare,” terangnya.
Arifin menuturkan, sekarang Polowijo ditunjuk sebagai leader sektor pembangunan kawasan pendidikan di Gresik Utara dengan luas lahan 8.000 hektare.
Pendidikan, sambung dia, adalah proyek pertama yang dibangun. ”Pembangunan sekolah ini adalah salah satu bagian dari program 8.000 hektare itu,” katanya.
Pembangunan kedua adalah masjid seluas 40 hektare. ”Insya Allah masjid kita tahun 2020 diresmikan,” ujarnya. Proyek ketiga membangun pondok puteri untuk Muhammadiyah.
”Saya kasih tanah di Malang sekitar 2 hektare. Tahun 2025 mendatang, insya Allah tanah itu akan penuh dengan 1.000 anak yang mondok,” harapnya optimistik.
Keempat, Arifin mengatakan, membangun industri petrokimia. ”Kita punya tambang dolomit terbaik di dunia. Alhamdulillah sekarang kita bangun. Tahun ini kita buat satu setengah juta ton. Tahun depan akan kolaborasi lembaga terkait. Maka tahun 2021 mendatang, kita menjadi industri pupuk terbesar di Asia,” jelasnya.
Selanjutnya, kata dia, kita bangun kawasan Agro Techno Park. ”Pemerintah saya kasih tanah seluas 5 hektare untuk dibuat waduk, sedangkan 10 hektare untuk pusat riset,” jelasnya.
Disebutkan, waduk itu menghasilkan air 3 juta kubik yang akan memenuhi hajat hidup sekitar 35 ribu petani. ”Paling bagaimana memperbaiki kualitas petani, produk pertanian, serta pemasarannya. Membuat orang kaya itu mudah, tapi membuat orang miskin menjadi kaya itu sulit,” selorohnya.
Dia mengatakan, mengatur petani itu sulit. Petani harus berkualitas dulu. Kita edukasi supaya mereka tidak pakai pupuk anorganik. Tidak pakai pestisida sehingga bisa lolos ekspor.
Arifin menargetkan 100 ribu petani buah-buahan Jawa Timur dapat bekerja sama dengan taman teknologi tersebut. ”Petani kita kasih bibit unggul. Kita kasih pupuk yang sesuai kebutuhan. Kemudian kita masuk ke dunia trading dan processing,” jelasnya.
Kepada 1.250 undangan warga Muhammadiyah yang hadir, Arifin mengingatkan, setelah pembangunan ini, ada tantangan di depan. ”Apakah bisa pendidikan Muhammadiyah merespon kebutuhan tenaga kerja saat ini. Muhammadiyah Gresik harus berpayah-payah supaya sekolah ini maju,” tandasnya. (Fillah)