PWMU.CO – Keceriaan terlihat di wajah siswa-siswi MI Al Islamiyah Muhammadiyah (MIM) Kramat Duduk Sampeyan Gresik, ketika Lazismu dan delapan siswa SD Muhammadiyah Giri (SD Muri) Kebomas, Gresik, mengunjunginya, Rabu (20/3/19).
Kunjungan ini dalam rangka silaturahim dan melaksanakan program Filantropis Cilik Lazismu yaitu Save Our School, berupa pemberian manfaat beasiswa kepada siswa MIM Kramat.
“Lazismu itu sebagai amil. Kami merupakan mediator antara pemberi infak (muzakki) kepada penerima manfaat (mustahiq),” ujar Kepala Kantor Lazismu Gresik Minal Abidin SPd.
Wakil Kepala SD Muri Bidang Kesiswaan, Riza Agustina SPdI mengapresiasi program ini. “Program ini bagus. Anak-anak bisa silaturahim dan melihat kondisi sekolah yang lain,” ungkapnya. Menurutnya, siswa yang diajak ke MI Kramat merupakan perwakilan tiap kelas yang donasinya paling banyak.
“Selama ini anak-anak kami beri kaleng Filantropis Cilik. Mereka hanya tahu manfaatnya dari cerita kami, gurunya. Nah, dengan berkunjung ke MI Kramat mereka melihat betul dana mereka disalurkan, dan akhirnya jiwa sosial tumbuh,” tambahnya.
Ibu Riza—sapaan akrabnya—mengaku bahagia bisa ke MI Kramat. “Terimakasih kami sudah dijamu dengan istimewa. Meski siswanya 28 anak. Anak-anaknya ceria, gurunya optimis,” terangnya.
Siswa SD Muri, Nikita Alfina dan Keysha Azzahra, mengaku senang dengan kunjungan ini. “Senang, bisa berbagi dengan teman-teman di sini. Tahu sekolah di sini,” ujar mereka.
Menurut Nikita, selama ini dia menyisihkan uang jajannya untuk ditabung ke kaleng Filantropis Cilik. “Setiap hari ya seribu dua ribu saya masukkan untuk berinfa,” ujarnya.
Kepala MIM Kramat Anifatul Umami SPdI mengaku senang dengan kunjungan ini. “Terimakasih telah berkunjung. Madrasah ini sudah berdiri sejak tahun 1966, dengan kondisi siswa stabil di angka 20-an, pernah paling banyak 32 siswa,” ungkapnya. Karena jumlah siswa yang sedikit itu, madrasah ini sering dijuluki Laskar Pelangi, yang mengingatkan pada SD Muhammadiyah Belitung.
Menurut dia, siswa sedikit karena memang Desa Kramat berlokasi di tengah tambak, dengan warga yang minim. Banyak yang merantau sehingga populasinya sedikit. “Kami terus bertahan karena berkomitmen menciptakan generasi Muhammadiyah yang berakhlak karimah,” ucap Ani, sapaanya, yang juga alumnus MIM Kramat.
Dia mengaku finansial sekolah ditopang banyak fihak, mulai dari Lazismu, ikatan alumni, donatur personal dan juga menjadi mitra dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gresik Kota Baru (GKB).
“Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang membantu keberadaan MIM Kramat ini. Terimakasih juga atas kunjungan ini,” ujar Ani sambil tersenyum. (Liesna)