PWMU.CO-Siswa kelas 1, 2, dan 3 SD Muhammadiyah 1 Ngadiluwih mengadakan Kegiatan Tengah Semester (KTS), Rabu (20/3/2019).
Kegiatan mengambil tema Fun Study Kediri Lagi. Tempat yang dikunjungi Taman Hijau, Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), Situs Sejarah Totok Kerot, dan Tirtoyoso Water Park.
Kegiatan ini sudah lama dinantikan para siswa setiap selesai Penilaian Tengah Semester (PTS). Itu tampak dari antusiasnya mereka datang ke sekolah sejak pagi. Mereka rangsel berisi baju ganti, snack, air minum dan peralatan menggambar.
Pukul 07.30, mereka berangkat dengan ceria naik angkot sewaan. Selama perjalanan nyanyian dan gurauan anak-anak. Tak terasa 30 menit berlalu, rombongan sampai di Taman Hijau. Di lokasi ini mereka mendapat tugas menggambar pemandangan maupun benda- benda di sekiarnya.
”Bu, boleh menggambar masjid?” tanya siswa Daris.
”Boleh,” jawab Bu Guru Munfadhiroh.
”Boleh gambar polisi, Bu?” tukas Adib.
”Boleh, Nak,” jawab Bu Guru Lia dengan senyum manisnya.
Usai menikmati pemandangan di sini dan menggambar, rombongan bergeser ke Monumen SLG. Walaupun ada dari sebagian mereka yang pernah pergi ke sana bersama keluarganya, namun kali ini ada cerita menarik yang tak boleh dilewatkan. Ketika mereka melewati terowongan bawah tanah, mereka asyik melihat foto-foto sejarah masa lalu sambil mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh bapak-ibu guru.
”Ayo diperhatikan semua. Ini adalah gambar Kediri masa lampau,” jelas guru. Zaman dulu Kediri seperti gambar-gambar itu. ”Kalau ini gambar Gunung Kelud sebelum dan setelah erupsi. Ayo siapa yang pernah ke Gunung Kelud?” tanyanya. ”Saya, Pak,” jawab para siswa.
Tak hanya di situ. Keseruanpun berlanjut ketika mengunjungi situs bersejarah Arca Totok Kerot yang letaknya tidak terlalu jauh dari Monumen SLG. Sekitar 1 Km ke arah utara. Ini tempat yang masih asing bagi mereka. Bahkan banyak di antaranya yang belum mengetahui. Penasaran pun muncul saat tiba di situs sejarah ini. Namun ada yang takut memandangi patung raksasa dari batu itu.
”Bu, saya tidak usah turun ya,” kata Queen Nara.
”Kenapa tidak mau turun?” tanya Bu Guru Riris.
”Aku takut, Bu,” jawab Queen Nara.
”Itu hanya patung. Lihat teman-teman pada berani,” kata Bu Guru Riris menyemangati.
Semua siswa akhirnya turun dan bermain di lapangan sekitar patung. Di sini mereka berfoto bersama. Acara diakhiri dengan berenang di Tirtoyoso Water Park. (Riris)