PWMU.CO– Kelas XII IPS SMA Muhammadiyah 2 Sumberrejo Bojonegoro belajar di luar kelas, Rabu (20/3/2019). Mereka menuju Laboratorium Sains di belakang sekolah berupa kebun belajar.
Meskipun ini Lab Sains tapi anak-anak IPS biasa memakai tempat ini belajar. Kali ini praktik pelajaran seni budaya. Tugasnya membuat kerajinan batik dengan motif bebas sesuai apa yang tersedia di laboratorium alam ini.
Di laboratorium ini terdapat gubug tempat belajar. Di dalamnya ada tanaman bunga, sayur, rumah kelinci, dan spot foto. Para siswa ada yang mengambil daun dan bunga yang tumbuh di lab dijadikan objek untuk membuat motif batik.
Siswa membuat kelompok beranggotakan 5 anak. Mereka membawa bahan sendiri seperti kain pasmina atau katun dengan ukuran 2×2 meter. Pewarna kain, waterglass, daun atau bunga yang telah dipilih, dan canting untuk menggoreskan cairan lilin.
Dengan kreatifnya para siswa membuat batik dengan teknik tersendiri. Daun-daunan dan bunga dipilih untuk dibuat motif lukisan batik. Daun dan bunga itu ditempelkan ke kain lalu pinggirnya dicetak dengan menorehkan cairan lilin dengan canting. Tujuannya garis daun yang tertutup lilin tetap berwarna putih tak ikut terwarnai.
Langkah berikutnya memberi cipratan warna di bidang sekitar daun dan bunga sehingga membentuk mozaik warna bintik-bintik. Kemudian memberikan warna dengan pewarna tekstil pada setiap bagian menggunakan kuas.
Lalu diamkan selama dua jam. Tutup permukaan kain yang telah diwarnai menggunakan waterglass yang berfungsi sebagai pengikat warna agar tidak luntur saat dicuci. Diamkan sampai kering. Setelah itu bilas menggunakan air bersih kemudian diangin-anginkan sampai kering. Jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung. Kain batik pun jadi sangat cantik.
Zainul Arifin, salah satu siswa, mengatakan, belajar di luar kelas itu menyenangkan. Memudahkan untuk berpikir. ”Saya merasakan suasana yang alami. Berdekatan dengan tumbuhan, kolam, serta bunga-bunga yang indah,” katanya.
Guru Seni Budaya Lilis mengatakan, tujuan pembelajaran ini diharapkan siswa mampu menggabungkan benda-benda di sekitarnya dituangkan dalam sebuah karya batik. ”Cara ini menumbuhkan minat belajar siswa,” katanya. (Danial Wahyu Al Haqqy)