PWMU.CO-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengolah sampah plastik menjadi paving bata ketika Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukosari Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto selama satu bulan mulai 15 Februari hingga 15 Maret 2019.
Sebanyak 13 mahasiswa berada di desa itu. Mereka mengamati warga membuang sampah ke jurang sekitar rumah warga. Sampah-sampah itu akhir jatuh ke sungai di bawahnya.
Melihat berserakan itu lantas para mahasiswa memilahnya. Sampah-sampah plastik dikumpulkan. Sampah organik dihancurkan.
”Kami berpikir cara menghancurkan limbah plastik. Tiba-tiba muncul pikiran usil membuat paving bahan utamanya plastik,” ujar Rosita Umamah saat ditemui di kampus usai kuliah, Jumat (22/3/2019).
Plastik kresek terkumpul sangat banyak itu dilebur dengan dibakar sampai leleh. Cairan plastik itu lantas dituangkan di alat pencetakan paving. Ukurannya 20x10x6 cm. ”Untuk mengisi satu cetakan paving butuh sampah plastik sekarung beras 25 kg,” kata Bagus Budiman, mahasiswa lainnya.
Percobaan pertama sedikit gagal. Karena hasilnya cekung. Kurang padat. Setelah berdiskusi mencari kekurangan, ternyata problemnya perlu press paving dan komponen untuk memadatkan cairan plastik.
Ketua Kelompok Haris Ahmad Ghozali menjelaskan, setelah diteliti, akhirnya menemukan solusi. Perlu ditambah abu bekas pembakaran kayu. ”Maka kita berburu abu di dapur rumah-rumah warga,” terangnya.
Bersyukur di desa itu masih banyak warga yang memasak dengan tungku bahan bakar kayu. Meskipun sudah punya kompor elpiji. Setelah komposisi baru ini dipraktikkan hasilnya sempurna. Bentuk paving dari plastik itu padat tanpa lengkungan lagi.
Berhasilnya percobaan itu lantas mengajak anggota Karang Taruna membakari sampah plastik dicetak menjadi bata model baru ini. Mahasiswa KKN Umsida berharap usaha ini diteruskan oleh Karang taruna setelah mereka balik kuliah lagi. Paving ini bisa menjadi produk warga desa. Bisa juga dipakai bata dinding.
”Semoga usaha pembuatan paving ini bisa dikembangkan. Kita sarankan membuat bank sampah untuk menampung limbah plastik rumah tangga,” katanya. (El/Dian)