PWMU.CO – Pasangan Calon (Paslon) Presiden-Wakil Presiden nomor urut 01 Ir Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul dibandingkan Paslon Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di Jawa Timur.
Direktur Utama Pusat Studi Anti-korupsi dan Demokrasi Universitas Muhammadiyah Surabaya (Pusad UMSurabaya) Satrio Unggul WP memaparkan hasil survei lembaganya itu di At Tauhid Tower lantai 13 UMSurabaya, Kamis (28/3/2019).
Survei tersebut dilakukan Pusad UMSurabaya pada tanggal 5-20 Maret 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 1067 responden se-Jatim. Sementara, tingkat toleransi atau standard of error sebesar 3 persen dan tingkat kesalahan sebesar 5 persen.
“Hasil survei menunjukkan tingkat elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 56,8 persen. Sedangkan, Prabowo-Sandiaga Uno tingkat elektabilitas mencapai 38,3 persen, dan yang belum menentukan pilihan sebesar 4,9 persen. Adapun penentuan sikap politik masyarakat Jatim sebesar 95,1 persen,” katanya.
Satrio mengungkapkan, hasil survei juga mencatat adanya migrasi suara dari Jokowi-Kalla ke Prabowo-Sandiaga Uno sebesar 20 persen. “Sedangkan, migrasi suara dari Prabowo-Hatta ke Jokowi-Ma’ruf hanya 14,3 persen,” paparnya.
Satrio melanjutkan, alasan pilihan elektoral pasangan Capres-Cawapres lebih didominasi pada program yang ditawarkan, sosok merakyat, dan berpengalaman.
“Tiga faktor tertinggi perubahan suara terhadap Capres-Cawapres adalah waktu Pilpres masih lama, seruan kepala desa, dan program-program yang ditawarkan. Tiga faktor itu cukup besar pengaruhnya,” ungkapnya.
Sementara, lanjut dia, terkait dengan elektabilitas partai politik, Pusad UMSurabaya menemukan prosentase keterpilihan PDI-P, PKB, dan Partai Gerindra sebagai parpol dengan tingkat elektabilitas tertinggi. Yautu PDI-P sebesar 25,6 persen, disusul PKB 22,7 persen, dan Gerinda 18,9 persen.
“Faktor dominan ketiga Parpol itu dipilih oleh masyarakat Jatim yang beragama Islam lebih karena didominasi faktor partai pengusung Capres-Cawapres,” ujarnya. (Aan)