PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur Dikky Syadqomullah menganggap memilih calon legislatif (caleg) atas faktor kesamaan agama masih sangat penting bagi masyarakat Jatim.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam sesi dialog di sela acara rilis hasil survei Pusat Studi Anti-korupsi dan Demokrasi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) di At Tauhid Tower lantai 13 UMSurabaya, Kamis (28/3/19).
“Kondisi Jatim ini kan masyarakatnya sangat agamis sekali. Jadi, kalau ngomongin soal agama, maka jelas akan berbeda. Karenanya, memilih caleg berdasarkan kesamaan faktor agama adalah wajar. Sebab, itu sesuatu yang masih sakral,” katanya.
Dikky mengungkapkan, seorang pemeluk agama Islam, misalnya, akan memiliki kecenderungan untuk memilih caleg yang seiman alias Muslim. Begitu pula dengan pemeluk agama Kristen, Budha, Hindu atau lainnya, akan mengarahkan pilihan politiknya untuk memilih caleg yang seagama.
“Jadi, wajar apabila ketidakpercayaan masyarakat terhadap caleg beda agama di Jatim ini tinggi. Saya kira tidak hanya di Jatim, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia,” ungkapnya.
Meski, sambung dia, di perkotaan seperti Kota Surabaya kecenderungan memilih caleg beda agama sangat terbuka. Buktinya, kian tahun caleg non-Muslim di Kota Pahlawan semakin bertambah banyak.
“Kalau caleg bisa menunjukkan eksistensinya, ternyata tingkat keterpilihan caleg beda agama juga tinggi. Anggapan, memilih caleg yang seagama sebagai sesuatu yang sakral juga mulai tergerus,” ujarnya.
Adapun hasil survei Pusad UMSurabaya menunjukkan tingkat ketidak-percayaan masyarakat terhadap caleg beda agama relatif tinggi, yakni mencapai 55,8 persen. Sementara, masyarakat yang percaya terhadap caleg beda agama sebesar 44,2 persen. (Aan)