PWMU.CO – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik menggelar Seminar Ekonomi Bisnis Online, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Ahad (31/3/19).
“Di era industri 4.0 bisnis online sangat menjanjikan dan mudah dilakukan. Hanya duduk manis di rumah memakai daster, bermodalkan handphone saja, sudah bisa berbisnis,” kata Indra Kusumaningsih SPd, Anggota Departemen Ekonomi Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur yang menjadi pemateri seminar.
Mengenai modal yang sering dikeluhkan, Indra mengatakan bahwa hal itu tidak boleh terjadi. “Sebab menjadi reseller juga bisa dilakukan,” ucapnya. Karena itu, sambungnya, kader Nasyiah harus bisa mengambil peluang ini untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan persyarikatan.
Dia memberi apresiasi kepada PDNA Kabupaten Gresik yang telah me-launching Buana Padi untuk mempromosikan produk-produk unggulan Nasyiah—sebutan akrab Nasyiatul Aisyiyah. “Artinya teman-teman Nasyiah di Gresik sudah punya wadah untuk menjual produk masing-masing,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk mengenalkan produk ke masyarakat umum, bisa memanfaatkan media sosial (medsos). “Bisa melalui Facebook, Instagram, WhatshApp, Line, dan lain-lain, tanpa harus meninggalkan promosi off line,” terangnya.
Dalam memanfaatkan medsos, dia menyarankan agar menggunakannya dengan tepat. “Buat akun lalu hiasai dengan foto dan lengkapi profil, buat post yang menarik, tentukan medsos yang utama, dan buat brand medsos,” ujarnya.
Peraih peringkat 10 besar Lomba Jamu Gendong Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 ini menjelaskan, kesuksesan dalam bermedsos ditentukan oleh tiga hal, yaitu kualitas konten, pemilihan waktu posting, dan frekuensi posting.
Di hadapan 130 peserta dari PDNA Gresik serta perwakilan Pimpinan Cabang NA dan Pimpinan Ranting se-Kabupaten Gresik, Indra menyampaikan tiga resep membangun usaha bisnis. Yaitu, meyakinkan produk kepada masyarakat (personal branding), mengenalkan produk ke semua orang (product awarenes), dan profesionality, yakni harus tepat sasaran.
“Selain itu, sebagai pebisnis yang baru memulai usaha harus menghilangkan kata gagal d idalam diri kita. Karena tidak ada orang yang gagal. Yang ada hanya orang yang berhenti berusaha,” ungkap owner D’gondoe itu.
Dia berpesan agar terus melakukan inovasi tanpa batas. “Jangan berhenti belajar dan lakukan promosi terus-menerus,” pesannya.
Tampak peserta antusias mendengarkan pemaparan materi. Terbukti dengan banyaknya peserta yang ingin bertanya, salah satunya Uswatun Hasanah, dari PCNA Dukun. Dia menanyakan bagaimana cara memotivasi diri untuk memulai bisnis?
“Hilangkan kata gagal pada diri kita. Di awal jangan diniatkan untuk mencari keuntungan melainkan niatkan untuk berdakwah karena Rasulullah mengajarkan agar berdagang sambil berdakwah,” jawab dia.
Indra juga menyarankan untuk mencari brand yang lebih bagus. “Dan bersainglah dengan sehat!” pesan owner Smart Print Digital Printing itu. (Afi)