PWMU.CO-Menjadi karyawan Muhammadiyah harus dilandasi dengan niat lurus. Karena niat yang lurus menjadi faktor utama perkembangan amal usaha yang dikelolanya.
Hal tersebut disampaikan oleh Subagio dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dilaksanakan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Sabtu (6/4/2019).
Bendahara PDM Lamongan ini berpesan kepada para pimpinan Amal Usaha Kesehatan yang hadir, agar menghilangkan kepentingan individu. ”Mengelola Amal Usaha Muhammadiyah itu mengharap ridho Allah, bukan untuk mengejar kepentingan materi semata,” katanya di Aula Royal Trawas Hotel, Mojokerto.
Dia menyebutkan, pimpinan AUM Kesehatan harus mampu menciptakan harmonis antar karyawan karena memengaruhi kinerja. ”Ibarat dalam rumah tangga, kalau antara suami dan istri kompak, insya Allah rumah tangga akan harmonis, anggota keluarga juga bergembira,” tuturnya.
Subagio berharap, mengelola AUM dengan gembira, bukan dalam tekanan dan kesedihan. Maka dibutuhkan keluwesan dan sikap terbuka, agar masalah tidak hanya dipikir pribadi, tapi dipecahkan oleh tim. Yaitu Pimpinan Persyarikatan sebagai pemilik dan MPKU sebagai pengelola.
Di akhir paparannya, ketua Panitia Pembangunan Gedung BPJS Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan ini mengingatkan agar pengelola klinik-rumah sakit meningkatkan pelayanan yang kreatif dan inovatif. Demi eksistensi di masa mendatang.
Rakerda kedua ini berlangsung sampai tanggal 7 April 2019 diikuti oleh 65 peserta dari unsur MPKU PDM Lamongan, Pimpinan AUMKES dan Pimpinan Persyarikatan di tingkat Cabang. (Mohamad Su’ud)