PWMU.CO-Kampanye lingkungan hidup dan pelestarian air, siswa SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik menulis buku berjudul Selamatkan Sumber Air untuk Bumi yang Lestari.
Buku yang berisi kumpulan 30 tulisan ini merupakan karya keempat yang ditulis siswa-siswi dari kelas 1 sampai 6.
Para siswa kemudian mengunjungi Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) PDAM Surabaya di Karangpilang, Selasa (9/4/2019). Buku itu kemudian diserahkan kepada Supervisor Pengolahan Air Karangpilang 3 Prayitno dengan pesan untuk selalu menyelamatkan sumber air.
Para siswa-siswi lantas diajak berkeliling melihat proses penjernihan air sungai sampai layak dipakai. Air sungai keruh kecoklatan yang disedot dari Kali Surabaya dialirkan ke kolam-kolam.
Untuk menjernihkan air diberi larutan tawas. Setelah air jernih diberi kaporit dan klor untuk membunuh bakteri. Hasil air yang layak pakai ditampung di kolam besar lantas dipompa mengaliri pipa-pipa menuju rumah warga kota.
Hari Rabu (10/4/2019) para siswa mengunjungi perusahaan kertas di Wringinanom, PT Adiprima Suraprinta. Buku karya siswa diserahkan kepada pegawai pabrik Muhaimin dan Gunawan. Juga dengan pesan agar ikut menjaga sumber air untuk pelestarian bumi.
Penyerahan diwakili tiga siswa yaitu Akbar Girindra Pranatta, Fina Syifaussitta, dan Anggun Sekar Kinanti. Mereka didampingi Kepala Sekolah Kholiq Idris SPd dan para guru Mufidatul Latifah SSosI dan Miftakhul Muzdalifah SPd.
Para siswa diajak melihat proses pengolahan limbah kertas. Dijelaskan, limbah cair sisa produksi kertas diolah hingga aman untuk dibuang ke sungai sehingga tidak mencemari.
Para siswa terkesan dengan pengolahan limbah ini. Mereka mendapat pengetahuan limbah cair tersebut diproses aerasi dan biologi. Limbah itu dikumpulkan dalam sebuah kolam lantas ditaburi mikroorganisme untuk mengurai zat-zat anorganiknya.
Kholiq Idris menerangkan, program kunjungan ke IPAM Karangpilang dan pabrik kertas sesuai dengan isi buku yang ditulis siswa. Yaitu limbah industri yang mencemari sungai. Terutama Sungai Surabaya yang mengalir di Wringinanom. Di wilayah ini banyak pabrik yang membuang limbahnya ke sungai ini.
”Kondisi Sungai Surabaya dalam beberapa tahun terakhir ini semakin membaik. Karena itu harus kita jaga,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi MSi yang ikut mengantar para siswa menyampaikan apresiasi terhadap sekolah yang mendidik siswa peduli terhadap lingkungan sekitar.
”Sekolah ini satu-satunya di Wringinanom yang berusaha mengajarkan kepedulian terhadap lingkungan. Terutama terhadap Kali Surabaya yang mengalir di wilayah ini,” ujarnya. (Ani Ummu Aida)