PWMU.CO – Pendidikan agama sangat penting bagi pembentukan manusia bertakwa. Sedangkan takwa yang istiqamah akan melahirkan kebahagian dan menjadi benteng kaum beriman dalam mengatasi godaan setan global. Demikian pesan Prof Dr Thohir Luth MA saat memberi pengajian pada acara “Haflah Akhirussanah Wisuda Purna Siswa SMP Muhammadiyah 17 Keduyung” di Desa Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (3/6) malam.
(Baca: Tergerus Arus Bengawan Solo, SMPM 17 Keduyung Lamongan Butuh Perhatian Pemerintah)
Setan global, kata Thohir, adalah kejahatan yang mendunia, yang disokong kekuatan negara-negara di dunia dengan SDM, dana, dan strategi kuat. Tujuannya merayu umat Islam, bahkan menyesatkannya, sekurang-kurangnya membuat umat Islam menjadi sekadar Muslim simbolik.
“Maka, kita harus mendeklarasikan bahwa setan adalah musuh kita. Kemudian semua orang tua harus membentengi diri dan keluarga dari api neraka,” kata Thohir sambil mengutip Surat Attahrim Ayat 6.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim ini mengajak para hadirin untuk berproses mencari kebaikan yang sempurna. “Jangan pernah membenci kebaikan. Bila belum bisa melakukan kebaikan, paling tidak cintailah kebaikan,” katanya. “Lakukan kebaikan berkali-kali, tetapi lakukan kesalahan sekali saja.” Menurut Thohir, beramal kebaikan harus dilakukan berkali kali tanpa mengenal lelah, namun jika terlanjur melakukan kesalahan, maka cukup sekali itu saja.
(Baca juga: Perjalanan Dakwah Off Road ke Lamongan)
Guru Besar Universitas Brawijaya Malang ini menyinggung soal kebaikan itu karena prihatin dengan kondisi negeri ini. Thohir mengatakan bahwa kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini, terutama soal kejahatan seksual pada anak-anak, sudah sangat mengkhawatirkan. “Ini sudah darurat. Dan yang menyedihkan, kejahatan itu sendiri dilakukan oleh umat Islam. Walaupun umat Islam besar, tapi kualitasnya rendah,” kata Thohir.
Berkaitan dengan itu, Thohir mengajak para orang tua untuk lebih memerhatikan pendidikan anak. “Untuk itu perlu membekali anak dengan pendidikan agama, sehingga melahirkan generasi yang berkeunggulan, yang memiliki akhlakul karimah,” ujar Thohir. “Dan pendidikan Muhammadiyah yang banyak memuat kurikulum agamanya adalah salah satu sumbangan Persyarikatan untuk mencapai tujuan itu.”
(Baca juga: Terharu Spontanitas Warga Desa saat Insiden Perjalanan Dakwah)
Menurutnya, pendidikan agama yang aplikatif akan mengantarkan anak-anak menjadi menjadi manusia yang amanah, tanggung jawab, cerdas, dan tercerahkan. “Itulah ciri orang bertakwa,” kata Thohir sambil mengingatkan bahwa hanya orang bertakwalah yang memiliki keunggulan dan kemuliaan. Baca sambungan hal 2 …