PWMU.CO – Staf Ahli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia Dr Arie Budiman menyatakan pembangunan pendidikan karakter adalah amanat dari para faunding fathers (bapak pendiri) bangsa Indonesia.
Pernyataan itu dia sampaikan dalam acara Seminar Pendidikan bertema “Pendidikan Karakter dan Penguatan Kapasitas Guru Muhammadiyah Menyambut Era Revolusi Industri 4.0” yang diadakan Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Graha Wiyata LPMP Jatim, Senin (15/4/19).
Aris mengatakan, pembangunan karakter manusia Indonesia yang berakhlak, berbudi pekerti, beretika, disiplin, dan memiliki moralitas tinggi membutuhkan waktu yang panjang. Pasalnya, membangun karakter manusia itu sifatnya sepanjang hayat.
“Nah, pembangunan karakter ini targetnya tidak hanya siswa. Tapi seluruh ekosistem pendidikan. Ya, kepala sekolah, guru-guru, pengawas, pejabat dinas pendidikan, dan orangtua, serta masyarakat. Semuanya harus terlibat karena perubahan karakter itu dimulai pola pikir. Bukan sekadar perilaku,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, seluruh bangsa di dunia ini juga berkepentingan untuk membangun karakter, identitas, dan jati diri bangsanya. “Jadi, pembangunan karakter itu tidak hanya masalah bangsa Indonesia. Tapi juga menjadi pekerjaan rumah (PR) dari seluruh bangsa di dunia ini. Tak terkecuali negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat,” paparnya.
Menurut Aris tujuan pendidikan nasional sebagaimana telah diterjemahkan dari para pendiri bangsa Indonesia adalah untuk membentuk dan mewadahi perkembangan potensi siswa didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Juga beraklak mulia, sehat, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab, serta berilmu, cakap, dan kreatif.
“Jadi, tujuan pendidikan nasional itu lengkap. Tidak hanya untuk menanamkan ilmu pengetahuan dan mengejar nilai akademik saja. Tapi juga untuk menumbuhkan sikap spritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Aris menegaskan, membentuk manusia yang berkarakter, cerdas, dan berdaya saing itulah tujuan dari pendidikan nasional. “Maka, salah satunya kebijakan strategis dari Mendikbud Prof Muhadjir Effendy adalah penguatan pendidikan karakter (PPK) ini,” ungkapnya. (Aan)