PWMU.CO-Warga Muhammadiyah Kalimantan Timur memadati Islamic Center Samarinda menghadiri pengajian Hari Bermuhammadiyah, Ahad (21/4/2019).
Acara dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 10.00 dihadiri unsur PWM, PWA, Perguruan Tinggi Muhammadiyah Kaltim beserta Ortom dan PDM, PDA dan seluruh amal usaha se-Samarinda.
Wakil Ketua PWM Kaltim Drs H Muhammad Haiban dalam sambutannya menyampaikan, penting bagi warga Muhammadiyah untuk selalu mendapatkan informasi baru dalam forum kajian seperti ini sekaligus media silaturrahim.
Pengajian yang diikuti ribuan warga Muhammadiyah tersebut menghadirkan Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jawa Timur Ustad Muhammad Arifin. Tema yang dibahas Mewaspadai Proxy War dalam upaya Menyelamatkan Generasi Milenial.
Ustad Arifin menerangkan, proxy war itu perang tanpa bentuk, tak jelas siapa kawan maupun lawan. ”Proxy war harus diwaspadai karena aksi ini tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan dari jauh,” katanya.
Peredaran gelap Narkoba, kata dia, merupakan bagian dari amunisi dalam proxy war. Indonesia darurat Narkoba yang pernah disampaikan oleh presiden.
”Penyelundupan 250 ton sabu ke negara kita harus menjadikan kita ekstra menjaga putra-putri kita agar selamat dari bahaya penyalahgunaan narkoba yang merupakan bagian dari amunisi proxy war,” ujarnya.
Pengajian yang disampaikan dengan multimedia oleh Ustad Muhammad Arifin dilengkapi dua layar videotron menjadikan acara lancar dan menarik. Acara ditutup dengan pemberian empat buku dari LDK PWM Jatm kepada PWM Kaltim. (Muhammad Arifin).