PWMU.CO – Talitha Shahiza, siswa kelas VIII SMPM 12 GKB (Spemdalas), Gresik menyambut dengan antusias Lomba Cipta dan Baca Puisi Tingkat Provinsi yang akan digelar di Dinas Pendidikan Kota Malang, Jalan Veteran No 19 Kota Malang, Jumat (26/4/19).
Meskipun libur sekolah, cewek yang akrab disapa Lita ini tetap menjalani latihan rutin yang sudah diagendakan sekolah: berlatih cipta dan baca puisi.
“Karena sudah tingkat provinsi, saya yakin saingan akan semakin ketat sehingga perlu banyak latihan, baik itu cipta dan baca puisi,” tuturnya saat ditemui PWMU.CO usai latihan membuat puisi, Rabu (24/4/19).
Lita mengakui, mencipta puisi memiliki faktor kesulitan. Untuk itu, ungkapnya, kecepatan menentukan dan visualisasi ide, ketepatan pilihan diksi, sistematis isi, dan imajinasi harus terus diasah.
Bagi cewek yang bercita-cita ingin menjadi pakar astronomi ini, dari faktor kesulitan tersebut, pemilihan diksi menjadi penentu baik tidaknya puisi yang akan dibuat.
Diksi, menurutnya, bisa memengaruhi menciptakan suasana, komunikasi dengan pembaca, gagasan, dan juga penafsiran. “Kelima hal inilah yang menjadi kunci utama, isi puisi kita bisa mewakili isi perasaan,” ujarnya.
Cewek kelahiran 26 September 2004 ini memastikan tiket ke tingkat provinsi setelah menyabet juara I Lomba Cipta dan Baca Puisi Tingkat Kabupaten Gresik 2018. Selain konsentrasi belajar membuat puisi, dia juga giat berlatih baca puisi. Tak tanggung-tanggung, cewek yang mengenal puisi sejak di bangku TK ini berlatih membaca puisi di halaman sekolah.
“Untuk berlatih kekuatan suara. Selain itu, baca puisi pun perlu penghayatan dan pelafalan. Saya pun harus terus mengulang-ulang baca sehingga mulai terbiasa dengan olahvokal dan mimiknya. Apalagi, nanti saat lomba, puisi yang dibaca adalah puisi yang dicipta sendiri,” ujarnya.
Nanti, lanjutnya, semua peserta diberikan waktu dua jam untuk menulis puisi dengan tema yang masih dirahasiakan pihak juri. Tetapi, tema besarnya adalah generasi muda yang berbudaya dan berprestasi. “Inilah tantangan terbesar sebelum lomba baca puisinya,” katanya.
Sadar menjadi delegasi kabupaten, putri ketiga pasangan Achmad Suparta dan Malahatul Fardah, memiliki motivasi ganda. Cewek yang memiliki keinginan meraih prestasi terbaik ini pun, tidak hanya belajar di sekolah, di rumah pun menyempatkan belajar, terutama mencipta puisi.
“Ya, selain membawa nama sekolah, saya pun membawa nama Gresik. Untuk itu, saat ada waktu senggang, saya juga baca puisi dari Chairil Anwar dan WS Rendra, seperti yang diinstruksikan guru,” ungkap cewek yang hobi baca novel ini.
Dalam lomba yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, UPT Laboratorium Pelatihan dan Pengembangan Kesenian ini, selain Lomba Cipta dan Baca Puisi untuk kategori usia 13-15 tahun, ada juga lomba seni poster, seni patung, seni tari, seni qasidah, seni paduan suara, dan seni teater tradisi. (Ichwan Arif)
Discussion about this post