PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Haedar Nashir berharap agar siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin dan wakil rakyat lima tahun ke depan harus mampu tampil sebagai milik semua.
“Mereka yang terpilih pasca-Pemilu 17 April 2019 harus bisa jadi pemimpin milik semua orang dan semua golongan,” ujarnya di acara peletakan batu pertama dimulainya pembangunan gedung berlantai 31 At-Taawun Tower Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), di Jalan Sutorejo, Surabaya, Selasa (23/4/19).
Haedar mengingatkan, mereka yang nanti terpilih agar tidak menjadi sosok pemimpin dan pejabat yang hanya mementingkan kepentingan golongan dan partai pengusungnya saja. Hal itu lantaran ada keterikatan berlebih pada golongan atau partai pengusung yang telah menjadikannya.
“Kalau itu yang terjadi, maka negara Indonesia menjadi milik kroni, oligark,i dan dinasti. Itulah yang bisa terjadi,” tegasnya.
Haedar menyatakan, sebenarnya kunci dari tidak tampilnya pemimpin bangsa sebagai milik semua orang bukanlah terdapat di sistem. Sebab sistem yang terbangun di Indonesia terbilang sudah bagus, yaitu good governance dan meritokrasi.
“Semua lebih karena orangnya yang menyalahgunakan sistem sehingga dia tidak tampil menjadi milik publik, tapi menjadi milik golongan tertentu,” paparnya.
Tapi, Haedar mengakui, untuk bisa memosisikan diri menjadi sosok pemimpin publik di Indonesia itu tidaklah mudah. “Hanya mereka yang sudah tercerahkan hati, pikiran, dan tidakannya yang bisa melakukan itu,” ungkapnya.
“Boleh jadi dirinya mampu, tapi karena orang yang berada di sekitarnya menuntut dia menjadi seperti itu. Nah, di situlah sejatinya ujian keadilan kejujuran dan amanah dari seorang pemimpin bangsa,” ungkapnya. (Aan)