PWMU.CO -Suasana Desa Pakel Kec. Gucialit Lumajang yang terletak di atas lereng Gunung Semeru banyak berubah. Suara adzan terdengar pada waktu shalat di kampung masyarakat Tengger ini.
Satu masjid besar bersebelahan dengan SD Negeri Pakel. Di masjid ini warga sering berkumpul dan belajar mengaji. Ada Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dengan guru dari warga desa.
Ketika Forum Zakat (FOZ) Jawa Timur mengadakan safari zakat ke desa ini, Selasa (30/4/19), disambut masyarakat dengan hangat. Rombongan diminta berkumpul dan istirahat di halaman SD, satu-satunya sekolah di desa ini.
Lokasi desa itu ditempuh dari Pendapa Kabupaten selama empat puluh lima menit naik mobil. Jalannya berliku. Cukup membuat jantung degdeg plas bagi yang tidak biasa naik gunung. Jalurnya curam dan tajam. Namun pemandangan gunung dan kebun sayur sangat indah.
Modin Desa Pakel Sumarto mengatakan, sudah banyak warga desa yang muslim. Selain masjid besar di pusat desa, di dusun-dusun juga ada mushala. ”Kalau mushala ada sebelas,” katanya.
Suasana Islam di desa ini tak lepas dari misi dakwah Muhammadiyah Lumajang. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lumajang Suharyo yang ikut dalam kunjungan ini menceritakan, puluhan tahun lalu aktivis dai berkunjung ke desa itu membina warga yang tertarik belajar Islam.
”Dulu kita ke sini rombongan naik sepeda motor. Biayanya juga urunan. Perjalanan dakwah yang mengasyikkan dan penuh semangat,” cerita Haryo.
Dia menambahkan, dakwah zaman itu ada kisah memilukan kalau diingat. Biasanya para aktivis dai ini hari Kamis atau Jumat. ”Suatu ketika pas tidak punya uang untuk biaya ke sana. Maka tim tidak berangkat ke Desa Pakel. Ternyata warga desa tidak melaksanakan shalat Jumat. Sebab tidak ada yang bisa jadi khotib dan imam,” katanya sambil tertawa.
Sekarang, Haryo bersyukur, sudah banyak dai Muhammadiyah tersebar di berbagai desa-desa Lumajang termasuk di Pakel untuk mengisi jadwal khotib Jumat dan pengajian. (Bunda Tri)