PWMU.CO – Apakah penyakit stroke bisa disembuhkan? Apakah sel otak bisa tumbuh kembali? Dan bagaimana hubungan sakit dengan puasa? Pertanyaan-pertanyaan di atas mengemuka saat berlangsung dialog dalam Pengajian Umum Ahad Pagi di Masjid Al Basith Kenanten, Mojokerto, Jawa Timur, Ahad (5/6).
“Allah tidak akan menciptakan penyakit kecuali juga menciptakan obatnya,” jawab Ust dr Tjatur Prijambodo, menyitir hadits shahih riwayat Bukhari Muslim. Membawakan tema pengajian “Hikmah Puasa dalam Perspektif Kesehatan”, Tjatur yang menjadi penceramah dalam pengajian itu menjelaskan banyak hal berkaitan dengan kekuasaan Allah, penyakit, dan puasa.
(Baca: Mengapa Berpuasa Justru Jadi Gemuk … Ini yang Seharusnya)
Tjatur mengatakan, setiap insan yang diberi amanah penyakit, apapun itu dan separah apapun, tidak perlu gelisah. “Masih ada Allah yang akan menyembuhkannya. Seperti firman-Nya dalam Surat Asy Syuara Ayat 80,” ujar dia.
Menurut Tjatur, sebesar apapun masalah (penyakit) pasti Allah akan memberikan obatnya. “Kebesaran Allah membuat kita berpikir bahwa penyakit itu masalah kecil. Mari dengan lantang kita teriakkan di hati, ‘aku masih punya Allah yang jauh lebih besar, Allahu Akbar’,” Tjatur memberi semangat pada hadirin, menirukan ungkapan populer dalam film “99 Cahaya di Langit Eropa”.
(Baca: Berbahaya, Tidur selepas Subuh dan Berbuka dengan Menu Kelas Berat saat Puasa Ramadhan)
Puasa yang benar, menurut Tjatur, mampu menjadikan manusia sehat paripurna. Bukan hanya jasmani dan ruhani saja, tapi sehat secara sosial dan spiritual. Berkali-kali ayah 4 anak ini menekankan banyaknya manfaat puasa, asal sahur dan berbukanya dilakukan secara benar. “Tidak tidur setelah shalat Subuh dan berbuka yang tidak balas dendam, menjadi kunci utamanya,” ungkap yang juga Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur,
(Baca juga: Mitos Mandi Malam Upaya Menjauhkan Muslim dari Tahajud)
Tjatur menyebut beberapa penyakit yang bisa sembuh justru dengan puasa. “Seperti gangguan otak, liver, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan maag. Manfaat puasa lainnya, kata Tjatur, adalah meningkatkan kinerja otak, meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan berat badan dan meningkatkan kinerja liver.
Di akhir pengajian, suami Trinil Anies ini menyampaikan ajakan untuk menyambut Ramadhan ini dengan gembira dan mengamalkan ilmu yang didapat dengan bergembira pula. “Semoga dengan berpuasa, tubuh menjadi sehat dan kita diantarkan olehnya menjadi hamba yang bertakwa,” ujarnya (*)