PWMU.CO – Menjadi seorang mubaligh itu kontraknya langsung dengan Allah swt. Karena tugas utama adalah menyampaikan kebenaran yang datangnya langsung dari Allah swt, melalui Al-qur’an maupun Hadits Nabi Muhammad saw. Demikian dikatakan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Muhammad Sholihin dalam Pelatihan Kader Mubaligh PDM Kabupaten Tuban, Sabtu (4/6).
Dalam kesempatan itu, mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ini menyampaikan materi tentang “Peluang dan Tantangan Dakwah Muhammadiyah”. Sholihin mengatakan tantangan dakwah Muhammadiyah dewasa ini semakin kompleks. Salah satunya adalah liberalisasi, baik di bidang ekonomi, kekuasaan, pemikiran, maupun keagamaan. Selain itu tantangan dakwah yang juga muncul adalah rivalitas kelompok Islam minoritas yang cenderung radikal.
(Baca: 3 Inti dalam Ber-Islam dan Tanamkan Nilai Dakwah Pencerah pada Mubaligh Muda)
“Munculnya kelompok ini sering menyulitkan Muhammadiyah. Sebab sempat ada stigma yang menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi yang melahirkan teroris. Ini jelas-jelas sangat merugikan dakwah Muhammadiyah. Padahal keberagaman di Muhammadiyah itu sangat pas dan tidak mungkin Muhammadiyah melahirkan teroris,” paparnya.
Lebih lanjut Sholihin menekankan 4 kompetensi yang harus dimiliki mubaligh Muhammadiyah. Pertama, kompetensi dalam bidang agama. Sholihin menjelaskan seorang mubaligh harus bisa menjadi teladan, baik dalam menyampaikan maupun mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam. Terutama ditengah-tengah lingkungan keluarga, masyarakat dan juga lingkungan kerjanya.
Kedua, lanjut Sholihin mubaligh Muhammadiyah harus memiliki kemampuan dalam bidang akademik. Terutama harus menguasai banyak ilmu. Diantaranya ilmu komunikasi, filsafat, bahasa, ilmu ekonomi, ilmu politik, spikologi, sosiologi dll. ”Setiap saat mubaligh harus meningkatkan kemampuannya. Sehingga tidak tertinggal oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat,” tekannya.
(Baca: Kaderisasi untuk Perkuat Ideologi ber-Muhammadiyah dan Kaderisasi Kunci Membangun Organisasi yang Baik)
Ketiga, Sholihin menambahkan Mubaligh Muhammadiyah harus memiliki kepribadian yang menarik. Baik watak maupun karakter yang menonjol. Sehingga bisa menjadi figur dan umat menaruh kepercayaan kepada para Mubaligh Muhammadiyah.
Terakhir kompetensi keempat yang harus dimiliki mubaligh Muhammadiyah adalah kompetensi sosial. Seorang mubaligh Muhammadiyah harus ikut terlibat dalam kegiatan – kegiatan sosial.”Jangan sampai mubaligh Muhammadiyah malah menjauh dari masyarakat. Keberadaannya untuk melayani dan membimbing. Terutama saat masyarakat butuh pencerahan dalam hal pemurnian ajaran agama Islam,” tandasnya.
Kegiatan tersebut yang diselenggarakan selama 2 hari di Kampus SUPM Muhammadiyah Tuban ini, diikuti oleh pengurus Majelis Tabligh PDM maupun PCM se-Kabupaten Tuban. (aan)