PWMU.CO-Sekeretaris Majelis Tarjih PWM Jawa Timur Abdul Haris Nasution MPdI punya cerita tentang preman pensiun seperti dalam cerita sinetron. Kisah preman yang sadar lantas ingin belajar Alquran.
Cerita itu dia sampaikan saat ceramah di acara Wisuda Tahfidh III Tajdied 2019 di Convention Hall Hotel Raden Wijaya Mojokerto, Selasa (30/4/2019).
Acara ini dihadiri 500 orang terdiri 214 wisudawan, 214 wali murid serta beberapa guru dan tujuh kepala sekolah dari Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang.
Dia bercerita, ada pemimpin preman di Surabaya yang insyaf. Kemudian ingin belajar membaca Alquran. Tapi preman itu bingung karena tidak memiliki uang untuk membayar guru ngaji. ”Maka saya menawarkan diri mengajarinya,” kata Ustadz Haris.
Setelah ia mampu membaca Alquran, di luar dugaan setiap hari Jumat ia membagikan 25 mushaf Alquran kepada siapa pun yang mau diberi.
”Itu ia lakukan karena merasa mendapat hidayah dari Alquran. Semoga cerita ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk memberantas buta baca Alquran,” tandasnya.
Dia juga mengajak kepada para penghafal Alquran untuk memegang teguh dan mengamalkan ikrar yang diucapkan bersama usai wisuda. Yaitu terjaga hafalannya dan bisa menjadi penolong saat hari kiamat nanti.
”Mari kita bentengi tantangan kehidupan dengan 4S,” tuturnya. Rumus 4S itu adalah pertama, Science. Ilmu Pengetahuan yang berkembang sangat pesat. Maka kita haruslah membekali diri dengan Alquran agar ilmu pengetahuan yang dimiliki membawa manfaat bagi semua.
Kedua, Sport. Olahraga sekarang ini banyak yang digunakan untuk perjudian. Maka jika kita bentengi diri dengan Alquran insya Allah kita tidak akan terjerumus di dalamnya.
Ketiga, Song. Musik. Semakin semarak lagu yang menjauhkan diri dari mengingat Allah. Maka mari bentengi diri kita dengan Alquran agar kita tidak lalai kepada Allah.
Keempat, Sex. Di sekitar kita banyak sekali praktik pornografi yang sudah sampai pada anak-anak usia SD. Maka mari bentengi diri kita dengan Alquran agar tidak terjerumus ke dalamnya. (Sunarsih)