PWMU.CO – Koordinator Tahfidz SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik
Hudzaifaturrohman SThI punya ilustrasi menarik bagaimana menyambut Ramadhan. Dia menganalogikan dengan bacaan ikhfa dan iqlab.
Menurutnya, untuk menyambut Ramadhan jangan seperti ikhfa, yang samar-samar dalam menghilangkan nun sukun. Artinya, sebagian sifat huruf nun dihilangkan tapi sebagian lagi masih dipertahankan.
“Jangan setengah-setengah, kalau mau dihilangkan harus sepenuhnya,” terangnya di hadapan 73 guru dan karyawan SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) dalam Pengajian Pra Ramadhan, di Averroes Hall SD Mugeb, Jumat (3/5/19).
Ketika siang hari, ujarnya, banyak orang yang menahan lapar tapi ketika waktu berbuka, makan dengan jumlah yang besar, sehingga waktu shalat Tarawih tidak kuat untuk sujud.
Ustadz Hudze, sapaannya, juga mencontohkan tentang lidah yang berpuasa bergosip, tapi jempol terus bergerilya menyampaikan berita yang belum tentu kebenarannya. “Jangan sampai jempol menggantikan tugas lidah untuk berbicara,” pesan dia.
Selain mengambil konsep ikhfa dalam Ilmu Tajwid, Hudze juga mengambil teori iqlab. “Iqlab yang dalam bahasa artinya mengganti. Yakni mengganti bunyi nun sukun dengan mim. Kalau iqlab jelas, tidak ragu dalam mengganti,” paparnya.
Hudze menegaskan, dalam menyambut Ramadhan ini, kita harus mengganti seluruh sifat buruk dengan sifat baik agar Ramadhan kali ini kita benar-benar menjadi baik.
Demikin juga dengan konsep hijrah. “Kalau mau hijrah harus jelas, tidak boleh samar. Iqlab itu jelas, mengganti seluruh sifat huruf nun dengan seluruh sifat huruf mim. (Nasafi)
Discussion about this post