PWMU.CO – Seratus kursi yang ditata rapi menghadap panggung kecil, di lantai ground Gress Mall itu langsung penuh. Sebagian besar ditempati pengunjung mall yang berlokasi di Gresik Kota Baru itu.
Begitulah saat berlangsung acara Ngabuburit bareng Sheikh Yahya Muhammad Asyafii, Sabtu (11/5/19). Acara ini merupakan rangkaian safari dakwah Lazismu Jatim bertema ‘Ramadhan 1440 Hijriyah Mencerahkan’ dengan mendatangkan imam dari Gaza Palestina.
Ketua Lazismu Jawa Timur drh Zainul Muslimin yang berkenan hadir memompa semangat solidarits pengunjung.
Zainul memulai dengan menjelaskan bahwa orang yang suka berinfak, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, termasuk golongan orang-orang yang sukses.
“Bukankah saudara yang kita pilih (di Palestina) yang rupanya jauh lebih sulit dari kita yang di sini yang sulit. Jadi kita berharap dengan memberi jalan keluar kepada saudara yang kesulitan ini Allah akan menurunkan jalan keluar dari kesulitan kita,” pesannya.
Setelah Zainul, giliran Syeikh Yahya tampil. Dia memberikan tausiah dalam bahasa Arab yang diteremahkan oleh Muhammad Bagus Seto, pria asal Gumeno, Manyar, Gresik, yang lulusan Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo.
Syeikh Yahya menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memiliki sifat sebagaimana manusia biasa yang juga berjalan ke pasar untuk melihat keadaan umatnya di pasar, sebagaimana penjelasan surat Alfurqan ayat 7. Hal itu relevan dengan kegiatan kali ini yaitu dakwah di tempat-tempat non-masjid, seperti di Gress Mall ini.
Dalam kesempatan tersebut, Syeikh Yahya memberikan kesempatan kepada peserta untuk diajak tahsin (perbaikan) bacaan surat Alfatihah. Kesempatan itu tak disia-siakan Aries Salman, putra Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik Dr Taufiqullah yang baru datang dari Yogyakarta.
Setelah menjajal bacaan, dia pun didoakan oleh Syeikh atas kelancaran bacaan dan merdu suaranya. “Senang bisa membaca surat Alfatihah yang ditahsinkan Syeikh,” ujar siswa kelas 1 SMA Boarding School (MBS) Yogyakarta ini.
Selain Aries, seorang anak kecil berumur tiga tahun bernama Kahdijah Silmi Kaffah Efendi ikut tahsin Alfatihah di depan Syeikh. Suaranya yang imut membuat syeikh mendoakan keberkahan kepada orangtuanya.
Menurut Rofik Efendi, sang ayah, Silmi sudah terbiasa ngaji dengan bundanya. Dia juga kerap ikut ngaji di TPQ Sidomukti Giri Gresik. “Drilling oleh bundanya sejak ia masih dua tahun,“ terang Rofik.
Ia mengaku tahu acara ini dari Instagram. “Saling membantu saling merasakan kepedihan (Gaza) dan ini momentnya (untuk donasi),” ujar karyawan PT Petrokimia Gresik ini.
Setelah acara tahsin tim Lazismu berkeliling untuk menyambut donasi dari pengunjung Gress Mall yang akan didonasikan untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Kota Hebron Palestina.
Akhirnya terkumpul donasi Rp 8.727.000, termasuk hasil lelang syal ‘Save Palestine, Save A Aqsha’ yang dibeli oleh Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimun seharga Rp 1 juta.
Acara ngabuburit diakhiri dengan berbuka bersama dan shalat Magrib berjamaah dengan imam Syeikh Yahya. Dengan cekatan para pegawai Gress Mall menyulap panggung sebagai tempat imam dan kursi-kursi penunjung dipinggirkan untuk digelar sajadah.
General Manager Gress Mall Yudi PWR menyatakan acara talk show ngabuburit ini adalah yang kali pertama di Gress Mall. Dia merasa senang memberi kesempatan kepada Lazimu Gresik untuk mengawalinya. “Karena Muslim itu rahmatan lil alaamin, kami ngadakan talk show pertama ini. Momennya pas di bulan puasa,” ujarnya bangga. (ZAW/Kemas SR)