PWMU.CO – Memberikan ceramah pada jamaah shalat Tarawih yang mayoritas pesertanya anak-anak memang harus punya gaya beda.
Seperti yang dilakukan Ustadz Zaki Abdul Wahid ST MPd saat menyampaikan kultum alias kuliah tujuh menit pada Shalat Tarawih Ramah Anak Training Center Darul Arqam Ramadhan di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Ahad (12/5/19).
Misalnya, dia harus bersikap ramah dan banyak tersenyum pada jamaah. Termasuk ketika mengawali kultumnya. Dia bertanya manis pada anak-anak, “Ini tarawih yang ke berapa? Puasa yang ke berapa? Apa ada yang bolong puasanya? Apa ada yang bolong tadarusnya?”
Tanpa menunggu jawab jamaah, di pun menjawab pertanyaannya sendiri, “Alhamdulillah kalau tidak ada yang bolong puasa maupun tadarusnya.”
Setelah melontarkan pertanyaan retoris, Ustadz Zaki, sapaan akrabnya, menelakasn amalan-amalan utama di bulan Ramadhan. Tentu dengan gaya seorang guru. Apalagi dia memang guru beneran di SDMM Gresik.
“Banyak amalan-amalan yang dapat dilakukan di bulan Ramadhan mulai pagi hingga malam hari,” kata ustadz yang fasih berbahasa Arab dan Inggris ini.
Di antaranya melakukam sahur dilanjutkan shalat Subuh berjamaah di masjid. “Jangan lupa sebelum shalat Subuh, anak-anak harus melakukan shalat sunah dua rakaat dulu karena pahalanya bagaikan dunia dan isinya,” pesannya dengan lembut meski posturnya tinggi-besar.
“Setelah shalat Subuh apa anak-anak tidur? Sebaiknya jangan tidur tapi bisa dilanjutkan dengan shalat Dhuha yang waktunya setelah matahari terbit,” pesannya.
Gaya bertanya terus dilanjutkan dalam kultumnya. “Amalan apalagi setelah shalat Dhuha? Yaitu shalat Dhuhur. Di shalat Dhuhur ini ada shalat sunah yang bila dikerjakan akan dijauhkan dari api neraka yaitu shalat dua rakaat sebelum dan sesudah shalat dhuhur,” terangnya.
Dengan nada ramah anak, Ustadz Zaki terus memompa semangat anak-anak. “Amalan berikutnya anak-anak bisa melakukan tadarus atau mengaji dan diusahakan dalam sehari bisa selesai satu juz. Dilakukan pagi, siang, dan malam,” terangnya. “Amalan selanjutnya melakukan shalat Ashar, berbuka puasa dan shalat Magrib berjamaah di masjid.”
Di sela nasihat ibadah itu, dia berpesan soal takjil, “Kalau anak-anak membeli takjil jangan cuma satu. Minimal dua, yang satu diberikan ke masjid untuk berbuka bersama.”
Amalan terakhir yang harus dilakukan, ujarnya, adalah shalat Isya dan Taraweh berjamaah. “Seperti yang dilkakukan di SDMM ini,” ucapnya.
Di akhir kultum, Ustadz Zaki berpesan agar anak-anak tetap harus semangat untuk melakukan amalan-amalan selama Ramadhan. “Khususnya di sepuluh hari yang terakhir, karena di dalamnya ada malam Lailatul Qadar yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan,” tuturnya. (M. Yazid N)