PWMU.CO-Syeikh Ameer Tawfeeq Husain Al Qudah dari Palestina giliran mengisi shalat Subuh di Masjid Al Muhsinin Pare Kediri dalam Safari Ramadhan, Selasa (14/5/2019).
Usai menjadi imam shalat diteruskan berceramah dalam bahasa Arab yang diterjemahkan Azzam Rofi’ul. Syeikh Ameer Tawfeeq mendoakan semoga para jamaah sesuai harapan nama masjidnya, Al Muhsinin, menjadi orang-orang yang selalu berjuang dalam kebaikan. ”Insya Allah dijadikan orang yang muhsinin,” katanya.
Mengutip hadits, Syeikh Ameer bercerita, para sahabat Nabi saw pernah bertanya, ya Rasulullah, masjid apakah yang pertama kali dibangun? Maka Rasul menjawab, Masjidil Haram yang pertama dibangun di seluruh muka bumi.
Kemudian sahabat bertanya lagi, masjid mana ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, Masjidil Aqsa. Kemudian sahabat bertanya lagi, berapa jarak antara Masjidil Haram dengan Masjidil Aqsa saat pembangunannya?
Rasulullah saw menjawab, waktu perbedaannya 40 tahun. Ia merupakan kiblat kaum muslimin yang pertama dan tempat para alim orang-orang terdahulu .
”Sayangnya sekarang Masjidil Aqsa menghadapi serangan Zionis Israel. Penjajahan ini telah menghancurkan manusia dan rumah-rumah penduduk setempat. Masjid saat ini dikepung oleh tentara Israel,” tuturnya. ”Terkadang mereka melarang orang Palestina pulang ke rumahnya. Sungguh memilukan.”
Situasi terkini, sambung dia, blokade di Jalur Gaza juga berlangsung. Peperangan terus-menerus terjadi. Ini bahaya bagi kaum muslimin dan generasi berikutnya. Rumah-rumah sekitar masjid telah dihancurkan. Telah jatuh para syuhada dalam perang ini.
”Kita berdoa kepada Allah mudah-mudahan bisa bertemu dengan para syuhada Palestina di surga kelak,” tuturnya.
Bahkan Israel meluluhlantakkan Kebun Binatang. Membombardir perkantoran, rumah penduduk, dan memotong pohon-pohon. ”Maka saudara-saudaraku , marilah kita berbicara, apakah yang harus kita lakukan setelah mengetahui fakta kejahatan yang terjadi di Palestina?” katanya.
Kewajiban pertama kita, sambung dia, mengamankan Masjidil Aqsa karena merupakan aset umat Islam seluruh dunia. ”Marilah minimal kita doakan terhadap orang-orang yang merawat Masjidil Aqsa, mereka yang sakit maupun terluka, muda maupun tua, semoga segera disembuhkan oleh Allah swt, terutama pada bulan Romadhon ini. Semoga Allah segera mengabulkannya,” tandasnya.
Kedua, perlu mengikuti perkembangan Masjidil Aqsa agar terus memperhatikan permasalahan yang terjadi di Palestina. Kita perlu mengajarkan kepada anak-anak kita agar mencintai Masjidil Aqsa. Setelah itu semoga Allah menumbuhkan generasi yang akan membebaskan Masjidil Aqsa.
”Kakek nenek kami menceritakan peran Indonesia yang sangat besar dalam membantu pembebasan Palestina. Antum semua agar tetap berdiri melalui diplomasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun jalan lainnya,” katanya. (Dahlansae)