PWMU.CO – Kegiatan berbagi takjil Nasyiah on The Street yang digelar serentak se-Jawa Timur oleh Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah, berlangsung meriah di Kabupaten Lamongan, Kamis (16/5/19).
Menurut Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Lamongan Desi Ratnasari SH, pada kegiatan yang menjadi bagian Safari Ramadhan dan peringatan Milad Ke-91 Nasyiatul Aisyiyah ini, pihaknya berhasil mengumpulkan 5.434 paket takjil berupa snack, air mineral, kurma, es buah, nasi bungkus, kolak, gado-gado, dan sebagainya.
“Paket takjil itu dibagikan di 25 titik di Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) dan Pimpinan Ranting Nasyiaul Aisyiyah (PRNA) di Kabupaten Lamongan,” jelasnya pada PWMU.CO sambil merinci titik-titik pembagian itu.
Untuk PCNA Kecamatan Laren ada di PRNA Desa Laren, Brangsi, Tejoasri, Singkul, Bulubrangsi, Durikulon, dan Pesanggrahan.
Sedangkan PCNA Kecamatan Brondong dibagi di PRNA Desa Labuhan, Lembor, Wedung, Mencorek, Brengkok, Ngesong, Brondong, dan Sumberagung; PCNA Kecamatan Solokuro di PRNA Desa Payaman dan Palirangan; dan PCNA Pangkatrejo di PRNA Klagen Srempat.
Selaian itu takjil dibagikan di beberapa PCNA: Paciran, Pucuk, Sekaran, Lamongan, Turi, Babat, dan Glagah.
PRNA Payaman 
PCNA Lamongan 
PCNA Paciran 
PRNA Pesanggrahan 
PRNA Brengkok
Desi menjelaskan, paket takjil itu dibagikan kepada pengguna jalan dan pasien yang sedang dirawat di RS atau Puskesmas setempat.
Dalam kegiatan pembagian takjil ini tampak beberpa kader Nasyiah—sebuatan populer Nasyiatul Aisyiyah—yang membawa anak-anaknya. “Perempuan dan anak tidak bisa dipisahkan, lebih-lebih dalam ber-Nasyiah. Hal ini merupakan pembelajaran positif anak-anak agar tertanam rasa peduli terhadap sesama,” ujarnya.
Sementara Ketua Departemen Dakwah PDNA Lamongan Listi Iklimah SPdI menyampaikan, meski terlihat lelah para relawan Nasyiah sangat senang karena merasakan nikmatnya berbagi. “Semoga bermanfaat dan mendapat keberkahan,” ungkap Listi yang menjadi Koordinator Nasyiah on The Street.
Selain berbagi takjil Safari Ramadhan PDNA Lamongan diisi dengan memberi kajian di masjid, mushala, dan sekolah. (Sari)
