PWMU.CO – “Saya ingin selalu bermanfaat bagi banyak orang. Cara yang paling efektif menurut saya, ya menulis,” begitu kata Helman Sueb ketika ditanya kenapa dia suka merangkai kata.
Pengasuh Ponpes Muhammadiyah Babat ini memang sangat produktif dalam menulis. Hampir setiap hari karyanya selalu ia sebarkan di media sosial. Baik itu WhatsApp maupun Facebook.
“Tulisan-tulisan opini saya sangat banyak. Setiap hari saya menulis. Tidak ada kata lelah. Karena saya ingin menjadi manusia yang bermanfaat. Menulis juga sekaligus untuk melatih ingatan. Pokoknya dasarnya adalah semangat,” tuturnya di sela – sela acara Kajian Ramadhan 1440 H PWM Jatim, di Dome UMM Malang, Sabtu (18/5).
Sueb—sapaan akrabnya–menyukai dunia tulis-menulis sejak remaja. Namun kecintaannya itu semakin membuncah ketika tulisannya dimuat di Majalah Pembangunan Agama. Dimuatnya tulisan Sueb di majalah milik Departemen Agama (Depag, kini Kemenag) ini memacu kepercayaan dirinya dalam berkarya.
“Tahun 1986, saya coba kirim tulisan ke Majalah Pembangunan Agama. Ternyata dimuat. Ini membuat saya termotivasi untuk terus berkarya,” ungkap Guru SMA Muhammadiyah 1 Babat ini.
Sueb mengatakan, karya-karya yang selama ini ia buat, banyak terinspirasi dari Alquran. “Saya terbiasa membaca Alquran sebelum menulis,” ujarnya.
Di usianya yang sudah menginjak 59 tahun, produktivitas Sueb tak pernah berkurang. Bahkan semakin menguat. Terbukti, kini dia sudah berhasil menelorkan empat buku. Yaitu Mahir Berpidato 2008, Langkah Cerdas Menuju Kesopanan Tinggi 2010, Ramadhan in Harmony 2019, dan Tuhan Maafkan Aku 2019.
“Dari empat buku itu, yang menurut saya paling menarik adalah Tuhan Maafkan Aku. Buku yang membahas tentang penyadaran diri terhadap kekhilafan dan kekurangan,” terang ustad asli Lamongan ini.
Karya itu pun semakin istimewa karena di-launching pada Kajian Ramadhan Jatim 1440 H PWM Jatim. Dan, usai bulan Syawal nanti akan terbit lagi buku karyanya berjudul Keteguhan Hati di Tengah Kegalauan Sosial. “Semoga karya saya bermanfaat,” ujarnya. (Ilmi)