PWMU.CO – Duka anak-anak Palestina menggugah empati masyarakat Indonesia, tak terkecuali siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik. Hanya dalam waktu enam hari, sekolah yang berlokasi di Jalan Amuntai Nomor 1 GKB Gresik itu berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 50.867.000.
Kepala SDMM Ahmad Faizun SSos mengucapkan terima kasih kepada ustadz-ustadzah, anak-anak, dan wali murid yang telah menyalurkan infak terbaiknya untuk Palestina. “Semoga ini bisa membantu saudara-saudara kita di sana,” ujarnya, Senin (20/6/19).
Dalam acara serah terima donasi Palestina di aula SDMM itu, Faizun menyampaikan, bantuan ini untuk membangun Rumah Sakit Indonesia di Kota Hebron, Palestina. Acara tersebut dihadiri Imam Palestina Syeikh Yahya Muhammad Al Shafei (28). Ia hadir bersama tim Lazismu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik. Syeikh Yahya—sapaannya—termasuk salah satu duta Lazismu Jawa Timur dalam kegiatan bertajuk “Ramadhan 1440 Hijriah Mencerahkan”.
Dari total donasi yang terkumpul, kata Faizun, sebesar Rp 44.867.000 berasal dari siswa kelas I hingga kelas VI. “Pagi tadi, ada tambahan Rp 1 juta dari sisa kegiatan Ikwam Jumat Tebar Berkah dan Rp 5 juta dari Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah Perumahan Pongangan Indah Bapak Hon Djaelani,” jelasnya.
Usai memberi motivasi Cinta Alquran kepada siswa SDMM, Syeikh Yahya mengucapkan terima kasih kepada Kepala SDMM, guru, dan orangtua. “Terima kasih telah mengadakan majelis ini. Semoga Allah senantiasa memberkahi kita semua,” ujarnya dalam bahasa Arab yang diteremahkan guru SDMM Zaki Abdul Wahid ST MPd.
Pria asal Gaza, Palestina, ini juga menyempatkan men-tahsin bacaan empat siswa SDMM. Melihat anak-anak yang menghafal Alquran, Syeikh Yahya mengaku teringat kampung halamannya. “Dulu banyak tempat-tempat pendidikan Tahfidh Alquran di Gaza. Namun sekarang sudah hancur terkena rudal dan bom,” kenangnya.
Ia berharap, semua umat Islam terus membaca Alquran khusunya pada Ramadhan ini. “Ini akan menjadi kekuatan bagi kami tentara-tentara Allah dalam melawan zionis,” ucapnya.
Semangat membantu Palestina diungkapkan Khayla Faeyza Nurina Salim, siswa kelas III Jawa. “Kasihan, karena daerah kekuasaan Palestina diserang oleh Israel, biar orang Palestinanya seneng,” ungkapnya. Untuk anak-anak Palestina, ia berharap mereka tetap semangat dan tidak mudah menyerah.
Tak hanya Khayla, rasa geram terhadap zionis Israel juga diungkapkan Wafa Rusydi Thalib, siswa kelas IV Eropa. “Kapan Palestina merdeka? Dijajah sudah terlalu lama. Mereka adalah saudara Muslim kita,” ujarnya.
Wafa berharap anak-anak Palestina terus memperbanyak ilmu agama dan belajar ilmu pengetahuan seluas-luasnya. “Suatu saat nanti anak Muslim Palestina bisa mengalahkan Israel,” tegasnya. (Vita)