PWMU.CO – Banyak orang ahli ibadah tapi ternyata malah masuk neraka. Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Mochamad Yusuf mengingatkan itu dalam ceramah Tarawih di Masjid At Taqwa Dupak Bangunsari Surabaya, Senin (20/5/19).
Yusuf menerangkan, orang yang ahli ibadah tapi ternyata masuk neraka itu adalah mereka yang tersesat karena menyembah bukan Tuhan Al-Haq, yakni Allah SWT, tapi yang mereka sembah adalah thaghut.
“Jadi kita dan mereka sama-sama ibadah. Bedanya, kita beribadah kepada Allah SWT. Sementara mereka beribadah kepada tuhan yang batil, menyembah thaghut, yang tidak layak untuk disembah,” ujarnya sembari membacakan Quran Surat Al-Ghasyiyah ayat 3. “Rajin beramal lagi kepayahan, namun, memasuki api yang sangat panas (neraka).”
Yusuf menjelaskan, Alquran surat tersebut menceritakan keadaan salah satu ahli neraka. “Mereka itu rajin ibadah. Namun semua sia-sia. Justru itu mengantarkan mereka ke neraka? Apakah Allah mendzalimi mereka? Tentu tidak, karena Allah tidak akan pernah mendzalimi hamba-Nya. Allah haramkan diri-Nya untuk mendzalimi hamba-Nya,” terangnya.
Ia melanjutkan, penyebab orang ahli ibadah itu masuk neraka adalah dia salah dalam beribadah. Pasalnya, dia beribadah salah sasarannya, salah tata caranya, salah niatnya dan salah yang disembah. Bahkan, bisa salah semuanya.
“Nah, bagaimana mungkin Allah akan menerimanya? Allah justru memberikan hukuman kepada mereka. Wal ‘iyadzu billah. Menyadari itu, sudah selayaknya kita bersyukur karena Allah jadikan kita orang mukmin, padahal kita tidak pernah memintanya,” tegasnya.
Yusuf meminta jamaah untuk senantiasa bersyukur lantaran terlahir dari keluarga muslim. Padahal, tidak pernah minta, apalagi untuk memilihnya.
“Inilah salah satu modal kuat kita agar ibadah diterima oleh Allah. Kalau sudah memiliki modal iman, tinggal saatnya berusaha agar amal perbuatan baik kita diterima Allah,” urainya.
Lalu, bagaimana caranya supaya amal yang dikerjakan adalah amal yang benar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan syariat? Yusuf memaparkan, ada dua kriteria amal yang benar dalam syariat.
Pertama benar niatnya. “Kita beribadah itu harus ikhlas karena mengharap balasan dari Allah SWT. Bukan lainnya,” ujarnya.
Kedua, benar tata cara ibadahnya sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW. Menurut dia, niat yang ikhlas semata belumlah cukup untuk membuat amal seseorang diterima. Tapi seorang mukmin juga dituntut untuk benar dalam tata cara ibadahnya.
“Sebagai mukmin kita tentu tidak ingin amal kita ditolak karena salah prakteknya. Kita dalam beramal telah mengeluarkan modal tenaga, waktu, atau bahkan harta. Jangan sampai menjadi batal, karena kita kurang perhatian dengan tata cara beramal,” tuturnya.
Maka ia mengajak jamaah untuk menjadi orang yang mencintai sunah dan berusaha membumikan sunah. Juga berusaha menyesuaikan amal perbuatan dengan sunah. “Semoga Allah menerima amal kita dan tidak menjadikannya sia-sia. Amiin,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post