PWMU.CO-Mubaligh dari Palestina Syeikh Saleem Abu Anza mengatakan, warga muslim Indonesia hendaknya bersyukur bisa merasakan nikmatnya beribadah dan berpuasa Ramadhan dengan damai. Negerinya subur dan tidak kurang pangan. Tidak seperti negeri Palestina yang terancam dengan kebrutalan tentara Zionis Israel.
Hal itu disampaikan Syeikh Saleem Abu Anza dalam kuliah Subuh di Masjid Al Hikmah Desa Tawangsari, Kec. Kedungwaru, Tulungagung, Selasa (21/5/2019).
Dia menyitir sebuah hadist dari Abu Hurairah ra yangmenceritakan, Rasulullah saw naik mimbar lalu beliau mengucapkan, Amin … amin … amin.
Melihat kejadian itu, lanjut dia, para sahabat bertanya, kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah? Rasulpun menjawab, aku telah didatangi malaikat Jibril dan berkata Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan, Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun itu tidak membuatnya masuk jannah, Allah melaknat seorang hamba yang tidak bershalawat ketika disebut namamu, karena doa itu, Rasul mengucap Amin sebanya tiga kali.
”Orang yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan, sambung dia, adalah mereka yang telah menyia-siakan bulan ini tanpa menambah amal ibadahnya, tidak berinfak dan tidak pula berzakat,” katanya.
Dia melanjutkan, Allah juga melaknat hamba yang tidak berbakti kepada kedua orang tua, baik dengan fisik apalagi tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya.
Ketiga, kata dia, ketika disebut nama Nabi mereka tidak bersholawat. ”Jadi shalawat kepada Nabi itu mutlak. Seorang muslim harus mengagungkan Allah dan Rasulnya,” tuturnya.
Seorang jamaah bertanya, kenapa negara Jazirah Arab tidak mau membantu Palestina, Saleem menjelaskan, negara Arab sebenarnya dulu pernah membantu namun karena propaganda Israel yang lihai akhirnya mereka mendiamkan Palestina dijajah.
”Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan dari negara-negara Muslim lainnya, terutama dari Indonesia,” tandasnya.
Setelah di masjid ini, Saleem mengunjungi Panti Asuhan Aisyiyah untuk memotivasi anak asuh. Kemudian ke Kantor Koran Radar Tulungagung, Masjid Al Muslimun dan Tarawih di Masjid Al Fatah Kepatihan. (Hendra Por)