PWMU.CO – Gema takbir sudah bersahut-sahutan dari jamaah yang memenuhi Lapangan Kodim 0820 Kota Probolinggo, Jumat (25/5/2019) pagi. Padahal Lebaran masih kurang sepekan lagi.
Oh ternyata itu praktik shalat Idul Fitri yang dilakukan jamaah siswa KB Mentari, TBAQ Aisyiyah, TK ABA se-Kota Probolinggo dan TK Kartika. Sebanyak 995 siswa bergabung meramaikan acara ini.
Hadir dalam kegiatan ini, pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo, Pimpinan Daerah Aisyiyah, Wakil Walikota, Kasdim 0820, Dinas Pendidikan, Pengawas Agama Kementerian Agama, Kepala KUA dan wali siswa.
Pukul 06.45 kegiatan dimulai. Diawali sambutan ketua PDA Dra Romiyati MSi. Dikatakan, kegiatan praktik shalat Id ini merupakan rangkaian kegiatan Milad Aisyiyah ke 105. ”Tujuannya agar nanti pada saat Hari Raya Idul Fitri 1440 H, anak-anak tidak kesulitan melaksanakannya,” katanya.
Wakil Walikota Ir H Soufis Subri menyampaikan, kegiatan semacam ini patut direspresi, untuk mengingatkan para orang tua. Bagaimana pelaksanaan shalat Idul Fitri yang benar sesuai dengan ajaran Islam.
”Orangtua menjelang Hari Raya yang dikenalkan kepada putra-putrinya hanya baju baru. Apresiasi yang tinggi buat para bunda guru TK ABA se-Kota Probolinggo yang berhasil melaksanakan kegiatan ini. Mungkin tidak berlebihan saya katakan buat bunda guru TK ABA, sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Plus-Plus,” paparnya.
Praktik shalat pun dimulai. Sawwu shufu fakum fainna taswiyatish-shufu min tamamish-sholah. Kalimat meluruskan shaf lantang diucapkan oleh Muhammad Yahya Ilyas, siswa TK ABA 2, yang dipilih menjadi imam shalat Id. Jamaah imut-imut itu pun berdiri. Merapikan dan meluruskan shaf.
Shalat Id dimulai. Suara lantang dan fasih sang imam membacakan surat Al Fatihah kemudian surat Al A’la di rakaat pertama, dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua. Wali murid dan hadirin terbelalak mendengarkan bacaan imam cilik ini. ”Luar biasa bacaannya,” komentar Drs H Masfu’ MSi, ketua PDM Kota Probolinggo.
Usai shalat khotib giliran berdiri untuk khutbah. Adrian Malik, siswa TK ABA 5, dipilih menjadi khatib. ”Hari ini adalah hari kemenangan, bagi orang-orang yang beriman, yang berpuasa satu bulan penuh, dikembalikan kepada fitrahnya, laksana bayi yang baru lahir,” katanya mengawali khotbah.
Kemudian dia mengutip hadits Nabi yang artinya, barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar. Maka diampuni dosa-dosanya yang telah lewat.
”Hanya di bulan Ramadhan pada salah satu malam Allah memberikan kesempatan kepada hambanya untuk beribadah yang nilainya sama dengan seribu bulan, malam itu adalah malam lailatul qadar,” sambungnya hingga dia selesai menutup khatbahnya. (Hanafi)