PWMU.CO – Ash-shiyamu junnatun. Puasa adalah perisai, pelindung diri dari perkataan jelek yang merusak.
Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Manyar Gresik Muhammad Taufiq MPdI menyampaihan hal itu kepada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) dalam Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) di open hall sekolah, Kamis (23/5/19) sore.
Dengan mengangkat tema ‘Mulutmu Adalah Harimaumu’, Taufik mengajak kepada 90 peserta PKDA untuk menjaga dan mengontrol setiap ucapan yang keluar dari lesan sehingga kemuliaan hidup dunia dan akherat juga bisa diperoleh.
“Puasa sebagai perisai (junnatun) dapat menjadi tameng dan penjaga diri kita dari dahsyatnya bahaya lidah, yang setajam silet itu,” katanya.
Dengan mengutip Alquran surat Al-Ahzab ayat 70-71, guru Al-Islam SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik itu menjelaskan pentingnya generasi milenial menjaga lisan, namun tetap memiliki keberanian dalam menyampaikan sesuatu yang benar dan berhati-hati bila menghadapi sebuah kebohongan.
“Sampaikan yang sesungguhnya dengan penuh kejujuran dan pikirkan kehidupan yang lebih kekal yaitu di akhirat,” imbaunya.
Menurutnya, ucapan yang keluar dari lisan seseorang adalah perwujudan dari karakter atau cerminan dari gerak anggota tubuhnya.
Pada rangkaian kegiatan PKDA yang diselenggarakan tanggal 22-29 Mei 2019 ini, Taufik mencontohkan bagaimana peran seorang saksi dalam sebuah kasus atau peristiwa seperti pemilu atau di sebuah pengadilan. “Bila seseorang tidak bisa amanah dan jujur, maka ia akan menjadi saksi palsu dan akibatnya tiada lain adalah neraka Jahanam,” jelasnya.
Saksi palsu, sambungnya, menentukan nasib seseorang. Dan justru memperoleh perkara yang lebih besar dari dampak kesaksian yang diberikannya. “Tidak hanya diri sendiri, bahkan menyeret korban orang lain,” ucapnya.
Karena itu Taufiq mengingatkan remaja Spemdalas agar berhati-hati dalam berucap dan bertutur kata baik secara langsung keluar dari lesannya atau melalui tulisan dan gambar di media sosial.
Waka Umum SDM 1 GKB itu juga mengajak para siswa kelas VIII E, F, dan G menyaring dulu setiap informasi yang diperoleh. Juga menghindari ghibah (ngrasani) dan namimah (mengadu domba), serta memperbanyak dzikir dan membaca Alquran.
“Perbanyak baca Alquran terlebih di bulan yang penuh kemuliaan ini, sehingga nyaris kita tidak sempat melakukan keburukan karena waktunya digunakan untuk mengkhatamkan Alquran,” pesannya.
Di sela-sela pemberian materi, Taufiq juga menyelipkan beberapa kuis dan pemberian hadiah kepada peserta, sehingga kegiatan yang diakhiri hingga menjelang berbuka puasa itu tetap ganyeng menjadi bahan diskusi bagi para pelajar Spemdalas.
Sementara itu di tempat yang berbeda, siswa kelas VIII A, B, C, dan D mengikuti kegiatan safari masjid dan mushala di beberapa lokasi di Gresik. Di antaranya Masjid At-taqwa Telogo Bendung, Mushala At-Taqwa Pulo Pancikan, dan Mushala At-Taqwa Telogo Pojok. (Anis Shofatun)
Discussion about this post