PWMU.CO – Meski di bulan Ramadhan, kegiatan Jumat Tebar Berkah (JTB) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) tetap berlangsung. Hanya saja, jika di luar bulan itu pembagian nasi kotak dilakukan di pagi hari, maka di Bulan Suci ini JTB dilangsungkan saat berbuka dan sahur.
Pada JTB ke-7 ini diikuti siswa-siswi kelas VI, guru-guru, dan para wali murid dengan membagikan nasi kotak untuk makan Sahur dan berbuka di delapan titi yang berbeda, Jumat (24/5/19).
Koordinator Kesiswaan SDMM Sri Isna Wardhani SPd menjelaskan, untuk sahur penyaluran dilakukan dini hari di Rumah Sakit Ibnu Sina. “Sedangkan untuk buka puasa ada tujuh tempat penyaluran, yaitu Pasar Krempyeng, Masjid KH Ahmad Dahlan, Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik, Panti Asuhan Miftahul Jannah, Panti Asuhan Hidayat Ummat, Panti Asuhan Giri, dan Jalan Brotonegoro GKB,” terang Ustadzah Isna, panggilan akrabnya.
Dia menjelaskan, JTB dirancang untuk melatih kepedulian siswa SDMM pada masyarakat sekitar. “Penyaluran JTB digilir dengan melibatkan siswa mulai kelas I sampai kelas VI. Nah, JTB ke-7 ini giliran siswa-siswi kelas VI yang dilibatkan untuk menyalurkan. Mereka didampingi para guru dan pengurus IKWAM SDMM,” tuturnya.
Dalam JTB kali ini dana yang terkumpul sebesar Rp 27.110.000, sepert disampaikan Suliana Sumadi, salah satu pengurus Ikatan Wali Murid (Ikwam) SDMM. “Alhamdulillah, kepedulian wali murid SDMM cukup tinggi. Dana yang dikumpulkan dari wali murid SDMM tersebut dialokasikan dalam bentuk nasi kotak, snack anak panti, dana santunan siswa, serta paket parcel untuk marbot masjid dan karyawan amalan usaha Muhammadiyah,” kata dia.
Suliana punya kesan mendalam saat ikut membagi di Rumah Sakit Ibnu Sina. “Penunggu pasien rumah sakit tampak senang ketika menerima nasi kotak untuk sahur. Biasanya mereka sahurnya seadanya, roti dan air putih. Karena mereka nggak enak harus meninggalkan pasien kalau mencari sahur keluar rumah sakit”, kata ibu yang ketiga putrinya merupakan alumni SDMM tersebut.
Dua siswa kelas VI yang bertugas mendistribusikan JTB di sekitar Jalan Brotonegoro GKB, Naldo Savero Geovanni dan Rizky Ardiansyah Putra, juga memiliki kesan mendalam.
“Sasaran yang kami bagikan paket buka puasa adalah beberapa pemulung dan orang-orang yang kerja di gunung kapur. Ada orang yang rumahnya kecil di gunung kapur saat kami datang, orangnya bangun tidur dengan ekspresi agak marah. Tapi ketika tahu kami datang untuk memberikan paket buka puasa, orangnya tersenyum dan mengucapkan terima kasih,” kata Naldo Savero Geovanni.
Muhammad Mujahid Almughni dan Muhammad Reyhan Wijaya yang membagikan paket berbuka di Pasar Krempyeng Gresik mengatakan, banyak tukang becak, pedagang, dan masyarakat yang merasa senang mendapatkan nasi kotak buka puasa. “Kami merasa bahagia bisa berbagi dengan mereka. Mereka tampak senang dengan apa yang kami salurkan,” tutur Reyhan Wijaya.
Pengalaman berbeda dirasakan Amalya Tristiyaningrum dan Zalfa Khairina Nafisha yang menyalurkan JTB ke Masjid KH Ahmad Dahlan. Mereka harus mengolah terlebih dulu nasi kotak yang mereka bawa dengan ditambahkan kurma dan air mineral bersama pengurus Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Gresik.
“Meskipun agak capek tapi kami senang melakukan kegiatan ini. Semoga apa yang diupayakan ini mendapatkan ridha dan pahala dari Allah SWT,” ucap Amalya Tristiyaningrum sambil memasukkan kurma dan air ke dalam kardus nasi kotak. (MFA)