Keempat, menurunkan tekanan darah dan berat badan. Hasil Penelitian dr Probosuseno SpPD, penurunan tekanan darah tampak nyata pada 7 hari pertama sampai hari ke -14, sedang hari ke21 sampai 28, tensi relatif stabil . Hasil penelitian dr. George Thampy dari Indiana University menunjukkan, dari 60 subyek sehat yang melakukan puasa yang terkendali selama tiga minggu ditemukan tekanan darah yang tinggi berubah menjadi normal. Selain itu, para pelaku puasa yang berat badannya berlebihan mengalami penurunan secara signifikan.
Kelima, memblokir/menghalangi makanan untuk bakteri, virus dan sel kanker. Dalam tubuh manusia terdapat parasit yang menumpang hidup termasuk menumpang makan. Dengan menghentikan pemasukan makanan, maka parasit tidak bisa bertahan hidup. Mereka akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel mati dan toksin.
(Baca: Tujuh Penyakit Ini Bisa Disembuhkan dengan Puasa dan Berbahaya, Tidur selepas Subuh dan Berbuka dengan Menu Kelas Berat saat Puasa)
Keenam, menambah sel darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hasil penelitian Universitas OSAKA Jepang menunjukkan pada minggu I (Hari I-VI) berpuasa memang belum ditemukan pertumbuhan sel. Namun, pada hari VII-X terlihat pertumbuhan sel darah putih pesat sekali.
Ketujuh, meningkatkan penyerapan gizi. Berdasarkan ilmu gizi pada umumnya orang menyerap 35 % dari gizi makanan yang dikonsumsi. Pada orang berpuasa terjadi peningkatan sampai 85 %.
Kedelapan, penurunan kadar Trigleserida dan LDL Low Density Lipoprotein (sejenis kolesterol). Hasil penelitian Hallak dan Nomani, menunjukkan pada orang berpuasa terjadi penurunan Trigleserida dan LDL. Inilah kenapa orang berpuasa dapat mengendalikan marah. Hasil Riset dari DR. George Thampy, menunjukkan kadar kolesterol orang berpuasa menurun secara nyata.
(Baca: Mengapa Berpuasa Justru Jadi Gemuk? Ini yang Seharusnya dan Penjelasan Mengapa Harga Sembako Lebih Mahal Selama Ramadhan, Meski Pola Makan Berubah dari 3 Kali Jadi 2 Kali)
Kesembilan, meningkatkan fungsi organ tubuh. Berpuasa berarti mengistirahatkan organ tubuh + 14 jam sehingga tubuh tidak menerima masukan makanan dan minuman yang dapat menimbulkan efek rangsangan terhadap seluruh jaringan dan organ tubuh. Hal ini dapat memulihkan dan meningkatkan fungsi-fungsi organ sesuai dengan fisiologisnya misalnya: panca indera lebih tajam.
Meminjam istilah Prof Hembing, berpuasa berarti interval organ tubuh terpelihara sehingga daya tahan tubuh prima dan terpelihara, gerak dan mekanisme tubuh dalam keadaan rileks sehingga memberikan kesempatan sel dan jaringan untuk mempertahankan diri setelah sekian lama terus menerus bekerja.
Semua manfaat puasa diatas bisa didapatkan dengan memperhatikan pola berpuasa yang baik. Seringkali yang kita temukan adalah buka puasa yang terkesan balas dendam. Bisa dibayangkan, lambung yang beristirahat selama 10 jam, tiba-tiba harus bekerja ekstra keras untuk mencerna begitu banyak makanan yang dikonsumsi.
Tentu lambung akan ‘kaget dan marah’, dan ‘kemarahan itu akan dimanifestasikan dalam bentuk nyeri, perih dan sebah sesaat atau beberapa saat setelah kita berbuka.