PWMU.CO – Banyak informasi seputar puasa yang beredar di masyarakat, bahwa penderita Maag (sakit lambung) sebaiknya tidak berpuasa karena akan menambah berat penyakitnya. Benarkah demikian? Sebenarnya apa manfaat puasa bagi kesehatan? Berikut adalah tulisan Dr dr Sukadiono MM, dokter yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya. Menurutnya, setidaknya ada 9 manfaat puasa untuk kesehatan. Selamat membaca!
Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan harta benda. Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu diberikan kesempatan untuk istirahat. Puasa, yang mensyaratkan untuk tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
(Baca: Tujuh Penyakit Ini Bisa Disembuhkan dengan Puasa dan Berbahaya, Tidur selepas Subuh dan Berbuka dengan Menu Kelas Berat saat Puasa)
Untuk penderita Maag, puasa justru mampu menyembuhkan penyakit itu, karena memberi kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat. Ibarat mesin, butuh tune up, ganti oli dan turun mesin. Tetapi pada penderita Ulcus Pepticum (luka pada lambung) ± 10% penderita Maag, tidak diperbolehkan puasa.
Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan. Pertama, mencegah/menyembuhkan penyakit maag. Sebagian besar (± 75%) sakit maag adalah penyakit psikosomatik (penyakit jasmani yang disebabkan gangguan rohani).
Maka puasa memberikan kebahagiaan dan ketenangan rohani sehingga semua penyakit psikosomatik sembuh. Mukosa lambung melakukan regenerasi saat lambung dalam kondisi kosong, dan hal itu tidak didapatkan saat tidak berpuasa. Mukosa lambung yang ‘lecet’ akan sembuh dengan mekanisme regenerasi itu.
(Baca: Mengapa Berpuasa Justru Jadi Gemuk? Ini yang Seharusnya dan Penjelasan Mengapa Harga Sembako Lebih Mahal Selama Ramadhan, Meski Pola Makan Berubah dari 3 Kali Jadi 2 Kali)
Kedua, peningkatan fungsi liver. Riset Wahyoetomo menunjukkan peningkatan fungsi liver/membaiknya fungsi liver ditandai dengan penurunan kadar SGOT dan SGPT. Semakin tinggi motivasi berpuasa, terjadi peningkatan fungsi liver yang sangat nyata.
Ketiga, penurunan kadar gula. Penelitian M. Tholib terhadap 13 orang sukarelawan dengan rata-rata kadar gula di atas normal sebelum puasa, menjadi menurun dan normal setelah puasa. Untuk penderita Diabetes Mellitus, sebaiknya mengkomunikasikan kondisinya dengan dokter di RS Muhammadiyah terdekat. Selanjutnya halaman 2