PWMU.CO– Kata khoiru ummat (sebaik-baik umat) hanya sekali diungkapkan dalam Alquran yakni di Surat Ali Imran: 110. Yang dimaksud ayat ini sebaik-baik umat mengacu pada kualitas, bukan kuantitas umat Islam.
”Allah menghendaki kita menjadi khoiru ummat. Umat yang berkualitas bukan aktsaru ummat, umat terbesar dari segi kuantitas atau jumlah,” ujar Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr H Syafiq A. Mughni MA saat menjadi narasumber Kajian Ramadhan 1440 Hijriah yang digelar PDM Kota Probolinggo, Ahad (26/5/2019).
Kajian dihadiri unsur PDM hingga PRM, juga ratusan kader persyarikatan. Acara digelar di Gedung Graha Ahmad Dahlan, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Probolinggo. Tampak hadir dalam kajian yang dimulai Ashar hingga Maghrib itu Wakil Walikota Probolinggo, HM Saufis Subri.
Syafiq menerangkan, umat berkualitas itu lebih diperhitungkan daripada umat terbesar tetapi mirip buih di tengah samudera. ”Memang soal jumlah juga penting karena Rasulullah saw membanggakan jumlah umatnya,” ujar dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Alumnus Pesantren Persis, Bangil, Kabupaten Pasuruan itu menambahkan, dari segi kuantitas, jumlah pemeluk Islam di dunia masih kalah dibandingkan pemeluk Kristen (Katholik dan Protestan). ”Kita masih kalah dengan Katholik dan Kristen yang jumlahnya Rp 1,2 miliar dan Rp 1,3 miliar,” ujarnya.
Tetapi yang menggembirakan, pertambahan jumlah pemeluk Islam meningkat tajam dibandingkan agama-agama lain di dunia. ”Sekitar 30 tahun mendatang, diperkirakan pemeluk Islam akan menjadi yang terbesar di dunia,” ujar Syafiq yang kelahiran Lamongan itu.
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) itu mencontohkan, pertumbuhan Islam di negara-negara Eropa demikian menggembirakan. ”Salah satu contohnya, di Kota Dusseldorf, Jerman, 50 persen penduduknya kini memeluk Islam,” ujarnya.
Menyingggung wajah Islam yang didambakan Muhammadiyah, Syafiq mengutip surat Al Baqarah ayat 143. ”Muhammadiyah harus menjadi ummatan wasathan, di tengah-tengah atau tengahan. Bukan yang ghuluw atau ekstrem,” ujarnya.
Syafiq mengibaratkan umat tengahan itu seperti wasit dalam pertandingan. ”Wasath kan artinya wasit. Wasit itu yang menentukan. Kira-kira ummatan wasathan itu seperti wasit,” tambahnya.
Sebelum Syafiq, Wakil Walikot HM Saufif Subri dalam sambutannya sempat menyentil keberadaan kader-kader Muhammadiyah di Kota Probolinggo. Dikatakan warga Muhammadiyah luar biasa kiprahnya di Kota Bayuangga karena memiliki banyak sumber daya manusia.
”Muhammadiyah punya rumah sakit, banyak sekolah, juga punya Gedung Dakwah. Hanya saja Muhammadiyah belum punya wakil di DPRD Kota Probolinggo melalui Pemilu 2019 ini,” ujar Subri.
Ketua PDM Kota Probolinggo Drs H Masfu’ MSi mengingatkan, kader-kader Muhammadiyah harus ikut mencerahkan di sela gegap gempita Kota Probolinggo. ”Sesuai topik Kajian Ramadhan 1440 Hijriah, kita harus menjadi umat terbaik. Umat terbaik harus kuat, kuat segalanya, kuat fisiknya, mentalnya, hingga hartanya,” ujarnya. (Ikhsan Mahmudi)